Senin, 11 November 2013

[Mandau - Day 4, 5] Bermalam di Markas TNI AD

-->
Sesi Materi TNI di Mess Rindam Jaya

Untuk melengkapi pelatihan kepemimpinan LPDP batch VII, segenap peserta dikarantina selama 3 hari 2 malam di Mess TNI Angkatan Darat (AD), Mess Rindam Jaya, Jakarta. Karantina ini dimaksudkan sebagai pembekalan dalam hal kedisiplinan dan mental bagi calon-calon magister dan doktor, yang akan memimpin Indonesia selanjutnya. Adapun materi-materi penting yang diberikan antara lain pengenalan peraturan kehidupan TNI, pelajaran baris-berbaris (PBB), dan seminar wawasan kebangsaan.

Description: C:\Users\Toshiba\Desktop\20131111_064228.jpg
Gambar 1. Kelompok Mandau Menderap di Mess Rindam Jaya
Pertama, pengenalan kehidupan prajurit. Peraturan-peraturan tersebut sangat menonjolkan kebiasaan disiplin, sigap, dan beretika. Sebagai contoh, kebiasaan disiplin terlihat dari jadwal yang ketat: peserta diminta untuk bangun pagi, melakukan sholat, senam, dan pembekalan materi dengan interval waktu yang sempit. Bahkan waktu makanpun dibatasi hanya lima menit, dan dilakukan dengan sangat teratur. Dari sini peserta belajar untuk menepati waktu, sigap, hidup disiplin dan tegas. Kebiasaan-kebiasaan ini menjadi semakin penting di masa ini, terutama dalam pembangunan Indonesia, karena negara ini membutuhkan sosok pemimpin yang tegas dan konsisten dalam mewujudkan perubahan-perubahan. Saat ini, di berbagai tempat marak diberitakan sosok pemimpin yang melakukan pelanggaran etika dan moral. Seperti kasus Ketua Mahkamah Agung Akil Mochtar (1), yang terlibat dalam kasus korupsi. Pemberitaan-pemberitaan ini mengukuhkan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang lebih tegas, disiplin, dan beretika dalam memegang amanahnya.
Kedua, PBB. Di sini peserta diajarkan untuk sigap dan bekerja sama dengan sesama. Hal ini juga penting karena untuk membangun negara dibutuhkan kerja sama antar masyarakat. Satu orang tidak akan bisa membawa kemajuan sendirian, sehingga butuh rasa saling percaya dan kekompakan untuk mewujudkan rencana-rencana pembangunan. Sikap-sikap tersebut tercermin dalam mars yang diajarkan di mess:
Derap langkah nan gagah perkasa
Seirama dan satu suara
Sambil bernyanyi lagu hura-hura
Itulah dia LPDP VII
Ayun kakimu kiri dan kanan
Jangan sampai merusak barisan
Banjar dan shaft-nya harus diluruskan ..
Banjar dan shaft-nya harus diluruskan ..
Selain kerja sama, peserta juga dituntut untuk siap secara fisik, berkonsentrasi terhadap perintah. Seperti kata pepatah, yang diucapkan oleh salah satu Pelatih, jiwa yang sehat lahir dari tubuh yang sehat. Peserta LPDP, sebagai calon pemimpin mendatang, harus membiasakan diri untuk siap secara fisik karena tugasnya akan sangat berat. Misalnya, seorang presiden sering kali harus bekerja hingga larut – terkadang tidak tidur – demi menuntaskan tugas-tugasnya. Lebih lanjut lagi, Pelatih juga mengatakan bahwa karakter sejati seseorang akan terlihat ketika dia kelelahan atau dalam kondisi tertekan. Oleh karena itu, peserta LPDP harus menyiapkan diri untuk situasi di luar dugaan.

Description: C:\Users\Toshiba\Desktop\20131110_181810.jpg
Gambar 2. Barak Peserta Pria yang Masih Ramai di Malam Hari
Ketiga, materi Wawasan nusantara dan kebangsaan. Materi ini dibawakan oleh Mayor Wasid. Berdasarkan penuturan Mayor, inti dari wawasan nusantara adalah kesadaran dan kemauan. Semua warga Indonesia adalah sama di hadapan hukum. Wawasan kebangsaan dan nusantara ini menjadi penting karena penerapannya akan mencerminkan pola pikir, sikap, dan tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok (2). Kondisi bangsa Indonesia saat ini, masih banyak warga yang kurang kesadarannya akan kehidupan berbangsa dan bernegara. Contohnya, peran dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pemilu masih kurang. Sering kali warga memilih calon presiden hanya berdasarkan popularitas calon, bukan prestasi atau kompetensinya. Hal ini terlihat dari fenomena caleg-artis yang semakin marak seperti Rieke Diah Pitaloka, Dedy Mizwar, dan Rhoma Irama. Dengan pembekalan materi wawasan ini, peserta belajar untuk menjadi lebih peka dan berpartisipasi lebih aktif dalam menentukan keberjalanan NKRI.
Pelatihan di Mess Rindam Jaya menanamkan sikap mental positif bagi peserta. Sikap yang paling menonjol adalah disiplin, kerja sama, serta wawasan kebangsaan dan nusantara. Dengan sikap-sikap tersebut, para calon Magister dan Doktor lebih siap untuk menjalankan amanahnya sebagai pemimpin Indonesia di masa mendatang. 
-->
(#Mandau, #LPDP7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar