Waktu :
13 November 2013 Pukul 14.30 – 20.30 WIB
Tempat :
Gedung BRI 1 Sudirman, Jakarta
Pembicara :
- Bapak Asmawi Syam
Direktur BUMN dan Kelembagaan Keuangan BRI - Bapak Eko Prasetyo
Direktur LPDP - Bapak Imam Subowo
Kepala Divisi Mobile Banking BRI - Bapak Domi A. Pardomuan
Senior Vice President, Head Client Relationship Management PT. Mahesa Consulting Indonesia -
Bapak Remaja Tampubolon
Motivator
Perusahaan-perusahaan Industri sangat
membutuhkan engine of power dan Sumber Daya Manusia (SDM). Perusahaan
Manufaktur membutuhkan mesin-mesin industri. Khusus perusahaan tambang,
memerlukan pula sumber kekayaan alam (natural resources). Sedangkan untuk BRI sendiri sangat memerlukan
SDM, oleh karena itu SDM adalah investasi bagi BRI. Saat ini BRI sedang
mengirim karyawannya berjumlah 30 orang untuk studi. Rencananya tahun depan BRI
akan kirim 15 – 20 orang untuk pergi studi. BRI menyadari bila salah dalam
pengelolaan SDM maka akan menimbulkan banyak kerugian. Skema berikut adalah
strategi kebijakan BRI:
|
Hard competence adalah penting, tapi tidak
cukup, sehingga diperlukan soft competence yang mencukupi. Berikut adalah
kondisi, strategi dan tujuan BRI:
Kondisi:
Tahun 2005 BRI memiliki > 40.000 pelanggan,
saat ini 100.000.
-
Tersebar di seluruh Indonesia
-
Memiliki keanekaragaman latar
belakang
Strategi:
-
Pemberian target yang menantang
kinerja pekerja baik pekerja BRI
-
Peningkatan kepercayaan diri
-
Penegakkan integritas
-
Penguatan jajaran pemasar
-
Peningkatan motivasi melalui
reward based on performance dan sistem talent pool
-
Peningkatan komukasi interaktif
(whistle blower system)
Tujuan:
-Optimalisasi
BRI saat ini berusia 117 tahun. BRI
berkomitmen untuk berorientasi ekonomi dan memperhatikan aspek sosial.
Rhenald Kesali membagi beberapa kelompok:
Kelompok A: Orang-orang yang duduk di depan,
nilai terbaik dan lulusan terbaik. Karena merasa serba cukup dan tidak ada
ketergantungan dengan orang lain, maka kelompok ini cenderung tidak
bersosialisasi atau dengan kata lain tidak memiliki teman yang banyak
Kelompok B: Orang-orang yang duduk di tengah,
nilai pas-pasan. Kecenderungan kelompok ini adalah menjadi manajer.
Kelompok C: Orang-orang yang duduk di belakang
dan tidak lulus. Kelompok ini cenderung untuk menjadi pengusaha atau
businessman nantinya.
Rhenald Kesali menilai gabungan kelompok A dan
B adalah kelompok yang ideal.
Saat ini Indonesia memiliki 164 Insinyur per
sejuta penduduk. Idealnya, negara Indonesia
seharusnya minimum memiliki 400 Insinyur per sejuta penduduk. Indonesia
memproyeksikan untuk mencetak 175.000 Insinyur totalnya untuk tahun 2030,
sehingga perlu dipersiapkan 129.500 lagi
untuk mencapai jumlah tersebut.
LPDP melakukan seleksi agar tidak hanya
orang-orang yang pintar tapi juga memiliki soft skill, karena itu nama
seleksinya adalah Program kepemimpinan. Mengutip dari kata-kata Bung Tomo:
Harkat dan martabat Indonesia diinjak-injak. Dengan LPDP ini diharapkan
nantinya Indonesia bangun dari kondisi ini, berbagai bidang ada ahlinya seperti
hukum dan kemacetan dapat dibenahi. LPDP berharap Indonesia nantinya dapat
menjadi 7 besar, meningkat 4 besar, bahkan menjadi terbesar.
Mobile Banking adalah salah satu komponen
electronic Banking. Layanan ini diberikan BRI kepada Nasabah Bank merupakan
terobosan di teknologi informasi, dimana Nasabah nantinya tidak perlu lagi
pergi ke Bank. Keuntungan electronic Banking:
-
Cost Reduction
Internet/mobile: $ 0.01 - $
0.04
ATM: $ 0.27
Telephone: $ 0.52
Mail: $ 0.75
Branch: $ 1.07
Data diatas dari Warta
Ekonomi tahun 2007
-
Safe dan Easy
-
Consumer Loyalty
-
Fee based income
1.
Bank sebagai financial
intermediary
Pendapatan biaya kredit
2.
Bank berkembang menjadi penyedia
fasilitas transaksi keuangan (transactional banking): fee based income
Dalam mencapai tujuannya memiliki SDM yang
integritas dan profesional, BRI melakukan terobosan:
-
Teknologi informasi dan komunikasi
-
Good corporate governance
BRI memiliki:
1.
Channel ada di 9600 cabang dan
7500 kecamatan saat ini
2.
Product: Britama, Simpedes
3.
Program: Untung Beliung
4.
Customer
Saat ini Nasabah BRI sejumlah 42 juta
rekening, BRI bertekad untuk menuju the biggest national payment bank. Eligible
berBank di Indonesia diperkirakan sejumlah 186 juta orang. BRI membidik sasaran
ini dengan membuat branchless banking dimana masyarakat yang belum berbanking
untuk dapat ke Bank. Berdasarkan jumlah user mobile phone 2013 yaitu sejumlah
279 juta, BRI melakukan terobosan untuk sasaran ini dengan hanya menggunakan
handphone untuk menggunakan service BRI menggantinkan pelayanan menggunakan
kartu.
Pertanyaan dari peserta:
Bapak Agus: apakah ada biaya transfer dari
dalam ke luar negeri untuk beasiswa LPDP?
Jawab: iya, seperti bank conventional
Bapak Firman: mengapa tiap Bank memiliki
produk sendiri-sendiri yang berbeda-beda?
Jawab: untuk mempermudah operasional
Ibu Nenny: Saya Nasabah, ketika mengalami
problem diblokir, mengapa susah komunikasi dengan pihak BRI, sementara bila
ngantri panjang dan terlalu lama?
Jawab: BRI akan melakukan perbaikan service
terhadap problem ini
Mengapa orang gagal dalam pengolahan keuangan:
-
Miskinnya manajemen uang
-
Miskin dalam perencanann karir
-
Serakah dan spekulasi tinggi
-
Tidak memiliki nasehat dan tentang
pengolahan keuangan
Dalam pengolahan keuangan, harus ada fakta
positif jangan ada persepsi negatif, sehingga selalu optimis.
Ada beberapa langkah dalam pengolahan
keuangan:
Langkah 1: Tentukan tujuan keuangan Anda:
bebas hutang, pendidikan, rumah, karir, sumbangan, pensiun, kesehatan, tabunga,
liburan, investasi, pernikahan anak, harta warisan, hobby, dll.
Langkah 2: Tentukan gaya hidup Anda:
-
hidup dibawah kemampuan?
-
Hidup sesuai kemampuan?
-
Hidup diatas kemampuan? Syarat:
harus direncanakan
4 hal resep ingin berubah agar keinginannya
tercapai:
1.
Dipaksa
2.
Terpaksa
3.
Terbiasa
4.
Kebiasaan
Langkah 3: Kenali kekuatan dan kelemahan
keuangan Anda:
-
Apakah saya bawa kartu kredit atau
tidak?
-
Apakah saya mencatat pengeluaran
uang-uang tunai tersebut?
-
Bagaimana sejarah kartu kredit
saya? Ada hutang? Terlambat membayarnya?
-
Apakah saya mempunyai dana
darurat?
Langkah 4: Buat target menabung Anda:
Spend first atau safe first
Langkah 6: Cari solusi dengan damai dan harus
menyadari bahwa uang adalah akar dari perceraian atau menjadi pihak ketiga
perceraian
Langkah 7: Bicarakan uang dengan orang
terdekat Anda:
-
Jujur, jaga rasa aman, detil
terhadap kebutuhan remaja (bagi remaja), perhatikan signal masalah
Langkah 8: Percaya diri dan sikap positif
-
Bisa keluar dari hutang, kekuatan
dan kemampuan Anda
-
Jangan menyalahkan diri
-
Sikap negatif menular
-
Anda tidak sendirian
Langkah 9: Mengatasi turbulansi keuangan
-
Cari tempat untuk berdoa
-
Tetaplah aktif
-
Hitunglah rejeki Anda
-
Terimalah apa yang Anda tidak
dapat rubah
-
Lakukanlah hal-hal menyenangkan
Langkah 10: Keluar dari hutang
1.
Kenali masalah
-
Tidak punya tabungan?
-
Kartu-kartu kredit sudah mencapai
batas?
-
Kesulitan memutuskan mana yang
perlu dibayar terlebih dahulu
-
Mengambil uang tunai
-
Ratio hutang > 20 %?
2.
Atasi Masalah
-
Gunting kartu kredit
-
Tutup penggunaannya
Langkah 11: Buatlah anggaran
Knowing is not enough, you must do .....
Willing is not enough, ou must apply ......
Pertanyaan dari Peserta:
Ibu Larasati: Uang ditabung tapi dimakan oleh
inflasi?
Jawab: Tanyakan produk kepada BRI untuk solusi
problem ini
Bapak Ridwan Ilyas: Bagaimana memanage cash
flow operasional?
Jawab: Mengelola semaksimal mungkin dana yang
tidak untuk kebutuhan mendesak
Motivator: be the best I can be
Ada beberapa cara belajar:
1.
Belajar melalui mata (visual)
2.
Belajar melalui mendengar
(Audiometry)
3.
Belajar melalui mata, telinga dan
gerak (Kinestetic)
Dalam mencapai belajar yang efektif:
-
Kepala harus dikosongkan untuk
lebih banyak membawa content
-
Belajar dengan bergembira
Kesuksesan dalam belajar/bekerja:
-
Harus ada persamaan pemahaman atau
pandangan
-
Bekerja/belajar harus memiliki
tujuan yang jelas
-
Why must change? Agar sesuatu berubah, saya harus terlebih
dahulu berubah
-
Harus disadari bahwa orang
terlahir dengan personality, meninggal dengan karakter
-
Great People are mada not born
How to be a great person:
1.
I know my potential
2.
I know my vision
Contoh Mrs. Helen Keller yang
sukses
Akibat demam yang tinggi, dia
mengalami buta, tuli dan bisu
Dia mengatakan: saya lebih
baik buta, daripada melihat tapi tidak punya impian
Karena adanya tekad, dia
menempuh pendidikan yang dibarengi dengan hati sehingga menjadi sukses
3.
I know how to achieve my vision
Contoh Richenken: berkeliling
dunia dengan kursi roda
4.
Vision without action: no result
Syarat menjadi motivator:
-
Style
-
Content
-
Menghubungkan antara content
dengan audience
Tidak ada komentar:
Posting Komentar