Rabu, 13 November 2013

[Dewata] Company Visit to BRI



Waktu : 13 November 2013 Pukul 14.30 – 20.30 WIB
Tempat : Gedung BRI 1 Sudirman, Jakarta
Pembicara :
  1. Bapak Asmawi Syam
    Direktur BUMN dan Kelembagaan Keuangan BRI
  2. Bapak Eko Prasetyo
    Direktur LPDP
  3. Bapak Imam Subowo
    Kepala Divisi Mobile Banking BRI
  4. Bapak Domi A. Pardomuan
    Senior Vice President, Head Client Relationship Management PT. Mahesa Consulting Indonesia
  5. Bapak Remaja Tampubolon
    Motivator
Perusahaan-perusahaan Industri sangat membutuhkan engine of power dan Sumber Daya Manusia (SDM). Perusahaan Manufaktur membutuhkan mesin-mesin industri. Khusus perusahaan tambang, memerlukan pula sumber kekayaan alam (natural resources).  Sedangkan untuk BRI sendiri sangat memerlukan SDM, oleh karena itu SDM adalah investasi bagi BRI. Saat ini BRI sedang mengirim karyawannya berjumlah 30 orang untuk studi. Rencananya tahun depan BRI akan kirim 15 – 20 orang untuk pergi studi. BRI menyadari bila salah dalam pengelolaan SDM maka akan menimbulkan banyak kerugian. Skema berikut adalah strategi kebijakan BRI:
 
Performance management
 
memegang peran sangat penting dalam keberhasilan suatu perusahaan. Skema berikut menjelaskan pola pengembangan SDM:




Hard competence adalah penting, tapi tidak cukup, sehingga diperlukan soft competence yang mencukupi. Berikut adalah kondisi, strategi dan tujuan BRI:
Kondisi:
Tahun 2005 BRI memiliki > 40.000 pelanggan, saat ini 100.000.
-          Tersebar di seluruh Indonesia
-          Memiliki keanekaragaman latar belakang
Strategi:
-          Pemberian target yang menantang kinerja pekerja baik pekerja BRI
-          Peningkatan kepercayaan diri
-          Penegakkan integritas
-          Penguatan jajaran pemasar
-          Peningkatan motivasi melalui reward based on performance dan sistem talent pool
-          Peningkatan komukasi interaktif (whistle blower system)
Tujuan:
-Optimalisasi
BRI saat ini berusia 117 tahun. BRI berkomitmen untuk berorientasi ekonomi dan memperhatikan aspek sosial.
Rhenald Kesali membagi beberapa kelompok:
Kelompok A: Orang-orang yang duduk di depan, nilai terbaik dan lulusan terbaik. Karena merasa serba cukup dan tidak ada ketergantungan dengan orang lain, maka kelompok ini cenderung tidak bersosialisasi atau dengan kata lain tidak memiliki teman yang banyak
Kelompok B: Orang-orang yang duduk di tengah, nilai pas-pasan. Kecenderungan kelompok ini adalah menjadi manajer.
Kelompok C: Orang-orang yang duduk di belakang dan tidak lulus. Kelompok ini cenderung untuk menjadi pengusaha atau businessman nantinya.
Rhenald Kesali menilai gabungan kelompok A dan B adalah kelompok yang ideal.
Saat ini Indonesia memiliki 164 Insinyur per sejuta penduduk.  Idealnya, negara Indonesia seharusnya minimum memiliki 400 Insinyur per sejuta penduduk. Indonesia memproyeksikan untuk mencetak 175.000 Insinyur totalnya untuk tahun 2030, sehingga perlu dipersiapkan 129.500  lagi untuk mencapai jumlah tersebut.
LPDP melakukan seleksi agar tidak hanya orang-orang yang pintar tapi juga memiliki soft skill, karena itu nama seleksinya adalah Program kepemimpinan. Mengutip dari kata-kata Bung Tomo: Harkat dan martabat Indonesia diinjak-injak. Dengan LPDP ini diharapkan nantinya Indonesia bangun dari kondisi ini, berbagai bidang ada ahlinya seperti hukum dan kemacetan dapat dibenahi. LPDP berharap Indonesia nantinya dapat menjadi 7 besar, meningkat 4 besar, bahkan menjadi terbesar.
Mobile Banking adalah salah satu komponen electronic Banking. Layanan ini diberikan BRI kepada Nasabah Bank merupakan terobosan di teknologi informasi, dimana Nasabah nantinya tidak perlu lagi pergi ke Bank. Keuntungan electronic Banking:
-          Cost Reduction
Internet/mobile: $ 0.01 - $ 0.04
ATM: $ 0.27
Telephone: $  0.52
Mail: $ 0.75
Branch:  $ 1.07
Data diatas dari Warta Ekonomi tahun 2007
-          Safe dan Easy

-          Consumer Loyalty
-          Fee based income
1.       Bank sebagai financial intermediary
Pendapatan biaya kredit
2.       Bank berkembang menjadi penyedia fasilitas transaksi keuangan (transactional banking): fee based income
Dalam mencapai tujuannya memiliki SDM yang integritas dan profesional, BRI melakukan terobosan:
-          Teknologi informasi dan komunikasi
-          Good corporate governance
BRI memiliki:
1.       Channel ada di 9600 cabang dan 7500 kecamatan saat ini
2.       Product: Britama, Simpedes
3.       Program: Untung Beliung
4.       Customer
Saat ini Nasabah BRI sejumlah 42 juta rekening, BRI bertekad untuk menuju the biggest national payment bank. Eligible berBank di Indonesia diperkirakan sejumlah 186 juta orang. BRI membidik sasaran ini dengan membuat branchless banking dimana masyarakat yang belum berbanking untuk dapat ke Bank. Berdasarkan jumlah user mobile phone 2013 yaitu sejumlah 279 juta, BRI melakukan terobosan untuk sasaran ini dengan hanya menggunakan handphone untuk menggunakan service BRI menggantinkan pelayanan menggunakan kartu.
Pertanyaan dari peserta:
Bapak Agus: apakah ada biaya transfer dari dalam ke luar negeri untuk beasiswa LPDP?
Jawab: iya, seperti bank conventional
Bapak Firman: mengapa tiap Bank memiliki produk sendiri-sendiri yang berbeda-beda?
Jawab: untuk mempermudah operasional
Ibu Nenny: Saya Nasabah, ketika mengalami problem diblokir, mengapa susah komunikasi dengan pihak BRI, sementara bila ngantri panjang dan terlalu lama?
Jawab: BRI akan melakukan perbaikan service terhadap problem ini
Mengapa orang gagal dalam pengolahan keuangan:
-          Miskinnya manajemen uang
-          Miskin dalam perencanann karir
-          Serakah dan spekulasi tinggi
-          Tidak memiliki nasehat dan tentang pengolahan keuangan
Dalam pengolahan keuangan, harus ada fakta positif jangan ada persepsi negatif, sehingga selalu optimis.
Ada beberapa langkah dalam pengolahan keuangan:
Langkah 1: Tentukan tujuan keuangan Anda: bebas hutang, pendidikan, rumah, karir, sumbangan, pensiun, kesehatan, tabunga, liburan, investasi, pernikahan anak, harta warisan, hobby, dll.
Langkah 2: Tentukan gaya hidup Anda:
-          hidup dibawah kemampuan?
-          Hidup sesuai kemampuan?
-          Hidup diatas kemampuan? Syarat: harus direncanakan
4 hal resep ingin berubah agar keinginannya tercapai:
1.       Dipaksa
2.       Terpaksa
3.       Terbiasa
4.       Kebiasaan
Langkah 3: Kenali kekuatan dan kelemahan keuangan Anda:
-          Apakah saya bawa kartu kredit atau tidak?
-          Apakah saya mencatat pengeluaran uang-uang tunai tersebut?
-          Bagaimana sejarah kartu kredit saya? Ada hutang? Terlambat membayarnya?
-          Apakah saya mempunyai dana darurat?
Langkah 4: Buat target menabung Anda:
Spend first atau safe first
Langkah 6: Cari solusi dengan damai dan harus menyadari bahwa uang adalah akar dari perceraian atau menjadi pihak ketiga perceraian
Langkah 7: Bicarakan uang dengan orang terdekat Anda:
-          Jujur, jaga rasa aman, detil terhadap kebutuhan remaja (bagi remaja), perhatikan signal masalah
Langkah 8: Percaya diri dan sikap positif
-          Bisa keluar dari hutang, kekuatan dan kemampuan Anda
-          Jangan menyalahkan diri
-          Sikap negatif menular
-          Anda tidak sendirian
Langkah 9: Mengatasi turbulansi keuangan
-          Cari tempat untuk berdoa
-          Tetaplah aktif
-          Hitunglah rejeki Anda
-          Terimalah apa yang Anda tidak dapat rubah
-          Lakukanlah hal-hal menyenangkan
Langkah 10: Keluar dari hutang
1.       Kenali masalah
-          Tidak punya tabungan?
-          Kartu-kartu kredit sudah mencapai batas?
-          Kesulitan memutuskan mana yang perlu dibayar terlebih dahulu
-          Mengambil uang tunai
-          Ratio hutang > 20 %?
2.       Atasi Masalah
-          Gunting kartu kredit
-          Tutup penggunaannya
Langkah 11: Buatlah anggaran
Knowing is not enough, you must do .....
Willing is not enough, ou must apply ......
Pertanyaan dari Peserta:
Ibu Larasati: Uang ditabung tapi dimakan oleh inflasi?
Jawab: Tanyakan produk kepada BRI untuk solusi problem ini
Bapak Ridwan Ilyas: Bagaimana memanage cash flow operasional?
Jawab: Mengelola semaksimal mungkin dana yang tidak untuk kebutuhan mendesak
Motivator: be the best I can be
Ada beberapa cara belajar:
1.       Belajar melalui mata (visual)
2.       Belajar melalui mendengar (Audiometry)
3.       Belajar melalui mata, telinga dan gerak (Kinestetic)
Dalam mencapai belajar yang efektif:
-          Kepala harus dikosongkan untuk lebih banyak membawa content
-          Belajar dengan bergembira
Kesuksesan dalam belajar/bekerja:
-          Harus ada persamaan pemahaman atau pandangan
-          Bekerja/belajar harus memiliki tujuan yang jelas
-          Why must change?  Agar sesuatu berubah, saya harus terlebih dahulu berubah
-          Harus disadari bahwa orang terlahir dengan personality, meninggal dengan karakter
-          Great People are mada not born
How to be a great person:
1.       I know my potential
2.       I know my vision
Contoh Mrs. Helen Keller yang sukses
Akibat demam yang tinggi, dia mengalami buta, tuli dan bisu
Dia mengatakan: saya lebih baik buta, daripada melihat tapi tidak punya impian
Karena adanya tekad, dia menempuh pendidikan yang dibarengi dengan hati sehingga menjadi sukses
3.       I know how to achieve my vision
Contoh Richenken: berkeliling dunia dengan kursi roda
4.       Vision without action: no result
Syarat menjadi motivator:
-          Style
-          Content
-          Menghubungkan antara content dengan audience

Tidak ada komentar:

Posting Komentar