Dari Pusat Studi Jepang UI, seluruh
peserta PK 7 beranjak ke Kantor Pusat BRI di Jalan Jend. Sudirman Jakarta. Acara
yang dihadiri oleh direksi LPDP dan direktur BRI Sofyan Ba’asyir beserta
direksi ini dilaksanakan di auditorium lantai 21 gedung BRI 1.
Acara dimulai dengan sambutan dari
Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN BRI, Asmawi Syam. Pak Asmawi mengharapkan
bahwa program beasiswa LPDP diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia
di persaingan global. Di dunia perbankan, sumber daya manusia merupakan tulang
punggung atau engine of power. Hal
ini disebabkan karena produk perbankan dimanapun sama, yang membedakan adalah kualitas
layanan dan inovasi yang dimotori oleh SDM. BRI memiliki lebih dari seratus
ribu tenaga pekerja dengan berbagai strata pendidikan dan mengirimkan 30 orang
per tahun untuk menuntut ilmu perbankan di luar negeri. BRI memiliki lebih
dari 37 juta nasabah yang tersebar dari
desa ke kota.
Pengelolaan SDM diperbankan termasuk di
BRI merupakan hal yang sangat penting, human
resources merupakan aset (human investment)
perusahaan. Semakin sering human
investment digunakan atau diempower, akan
menjadi aset yang semakin berkualitas. Berbeda dengan capital investment, semakin sering digunakan akan menurun
kualitasnya. Loyalitas, integritas, dan idealisme merupakan hal yang harus
dimiliki oleh human resources. Oleh
karena itu, selain menguji kemampuan bekerja atau hard competencies, BRI menguji soft
competencies sumber daya manusianya.
Sambutan kedua diberikan oleh Bapak Eko
Prasetyo, Direktur Utama LPDP. Menyambut harapan Bapak Asmawi, Bapak Eko
menyatakan bahwa LPDP tidak hanya mencetak penerima beasiswa dengan hanya basis
akademik atau intelektual, LPDP mencetak pemimpin dengan soft skill yang baik. LPDP mempersiapakan pemimpin di tiga sektor
utama, public (pemerintah), private (BUMN dan pemerintah), dan society.
Kembali Direktur LPDP mengingatkan bahwa
beasiswa LPDP berasal dari dana rakyat, oleh karena itu ada tanggung jawab
lebih pada penerima beasiswa untuk kembali ke tanah air untuk membangun negeri.
Target utama LPDP adalah mencetak pemimpin-pemimpin baru yang sangat dibutuhkan
saat ini. LPDP tidak memberlakukan ikatan dinas, namun demikian Road Map karir dalam beberap tahun ke
depan harus mulai direncanakan agar jalan menuju pemimpin bangsa yang unggul
menjadi lancar.
Setelah ditampilkan profil PK7, dilakukan
penandatangan MoU kerjasama LPDP dan BRI dalam hal penyaluran dana beasiswa
kepada para Awardee. Kemudian dilanjutkan
dengan foto bersama direksi dan peserta PK7.
Pada
sesi selanjutnya, diadakan training mengenai private banking dan cara-cara
pengelolaan keuangan pribadi. Telah banyak kisah mengenai orang yang gagal
mengelola keuangannya, oleh karena itu materi ini akan menjadi sangat penting
bagi calon penerima beasiswa LPDP untuk mengelola keuangannya ketika belajar
nanti.
Menabung
dan berinvestasi menjadi poin penting dalam mengelola keuangan. Perencanaan
dalam hal financial adalah hal mutlak dan target dalam beberapa tahun ke depan
harus dibuat dengan jelas. Dari target tersebut, bisa ditentukan jumlah
tabungan dan investasi yang harus dilakukan setiap bulan. Kebanyakan orang
menabung dari sisa kebutuhan (spend first),
padahal seharusnya menabung harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memenuhi
kebutuhan (save first). Disebutkan
pula, investasi adalah salah satu hal yang penting dalam mengelola keuangan.
Investasi dilakukan dengan tujuan yang jelas dan memiliki tahapan-tahapan
konkrit, seperti investasi pendidikan, kesehatan, dll.
Materi
terakhir ditutup dengan kelas motivasi dari Remaja Tampubolon. Inti materi
adalah ada 3 hal yang diperlukan untuk sukses, yaitu mengetahui potensi dan
kemampuan diri, memiliki target yang jelas, dan mengetahui cara untuk mencapai
target tersebut. Hal lain yang paling penting adalah DO IT NOW. Perencanaan
matang tanpa aksi akan menjadi hal yang sia-sia. Materi ini berguna bagi para
peserta untuk mengembalikan semangat ketika memiliki kesulitan ketika menempuh
studi nanti.
Hari
ini fantastis!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar