Pattimura





Company Visit
di
PT BRI (Persero) Tbk

Kegiatan Company Visit pada Bank BRI merupakan kegiatan yang memiliki sesi terbanyak dalam kegiatan PK-7 LPDP. Tidak kurang dari enam sesi terlaksana pada kegiatan company visit kali ini. Pada sesi pertama yang merupakan pemaparan Direksi BRI terkait Pengelolaan SDM Bank BRI dijelaskan bahwa pada industri  perbankan faktor SDM merupakan faktor vital dan merupakan engine of power  dalam menjaga kualitas layanan. Atas hal tersebut pengelolaan SDM di BRI menjadi hal yang sangat penting. Jika SDM dikelola dengan tepat maka akan menjadi aset perusahaan.

Pada sesi berikutnya, Direktur LPDP dalam sambutannya menjelaskan bahwa penerima beasiswa LPDP adalah orang – orang yang secara pendidikan berprestasi dan juga ditunjang oleh sifat kepemimpinan dan kemampuan sosialisasi. Kepada mereka juga diingatkan bahwa mereka berhutang kepada seluruh rakyat Indonesia yang hasil pembayaran pajaknya digunakan untuk membiayai pendidikan mereka. Selanjutnya dilakukan penandatanganan MOU antara LPDP dengan pihak Bank BRI.

Pada Sesi pemaparan Mobile Banking BRI dijelaskan bahwa sistem perbankan yang melaju pesat pada era teknologi ini salah satunya adalah Mobile banking yang identik dengan self-service. Mobile banking adalah bagian dari elektronik banking yaitu sebuah fasilitas perbankan melalui komunikasi bergerak seperti handphone.


Kelebihan dari E-Banking ini jika dilihat dari sisi perbankan adalah cost reduction. Menurut hasil penelitian Warta Ekonomi, Bank mengeluarkan biaya service sebesar $1,07/nasabah (setara dengan Rp20,000) dalam setiap transaksi dengan teller/customer service sedangkan jika menggunakan Internet/Mobile biaya yang dikeluarkan oleh Bank adalah hanya sebesar $0,01 (setara dengan Rp400).

Description: E:\Resume LPDP\photo 2.JPG
Mobile banking BRI adalah layanan informasi dan transaksi perbankan BRI melalui telepon seluler menggunakan media sms baik dengan mengirimkan pesan teks atau menghubungi nomor akses 3300 ataupun melalui aplikasi berbasis menu. Kelebihan dari Mobile Banking adalah kemudahan dan kenyamanan yang dirasakan oleh nasabah.

Disamping Mobile Banking, terdapat juga Electronic Banking. E-Banking adalah layanan perbankan bagi nasabah BRI yang memungkinnya untuk dapat memperoleh indormasi keuangan dan melakukan transaksi perbankan melalui media internet. Keunggulan dari I-Banking ini antara lain:  (1) mtoken (2) transaksi terjadwal (3) transfer (4) cetak rekening koran (5) RTGS – Real Time Gross Settlement (6) simpan rekening tujuan (7) pembayaran terpadu (8) e-mail notifikasi dan (9) catatan aktifitas. Beberapa produk Mobile Banking BRI adalah BRI Mobile, MoCash BRI (Mobile Cash), E-Pay, dan BRILink (mini ATM).

Sesi selanjutnya  diisi dengan pemaparan tentang Financial Literacy  mengenai cara berdamai dengan uang disampaikan oleh Bpk Domi A Pardomuan, CWM dari PT MCI Consulting. Pada sesi tersebut dijelaskan tentang 3 hukum dalam personal finance yaitu, 1) Uang melekat pada setiap orang yang memiliki sifat positif terhadapnya, 2) Tidak ada penghasilan yang terlalu sedikit bagi seseorang untuk dapat ditabung, dan 3) adalah bukan masalah berapa besar penghasilan yang kita punya tapi yang lebih penting bagaimana pengelola penghasilan tersebut. Dijelaskan juga sebelas langkah untuk sukses mengelola keuangan, yaitu bahwa tahu saja tidak cukup jika tidak dilakukan dan keinginan saja tidak cukup jika tidak kita aplikasikan.

Sesi terakhir diisi oleh Motivator Remaja Tampubolon yang menjelaskan tentang “ Be The Best I Can Be”. Pada sesi ini dijelaskan mengenai bagaimana mencapai kesuksesan. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengenali potensi diri, kemudian menetapkan visi, dan terakhir menentukan cara untuk mencapai visi tersebut. Akan tetapai hal yang terpenting adalah lakukan tindakan untuk merealisasikan visi tersebut. Karena vision without Action means No Result. Pesan terakhir yang disampaikan motivator yang juga menjadi penutup kegiatan company visit ini adalah tetaplah menggunakan hati, karena saat ini banyak orang cerdas tapi tidak meggunakan hati. 




 Bedah Film "Di Timur Matahari"



Pagi hari pukul 06.30 13 November 2013, Kami, peserta PK7 LPDP menuju Universitas Indonesia yang berlokasi di Depok, tepatnya di Gedung Sastra Jepang, untuk menghadiri bedah film produksi Alinea Pictures "Di Timur Matahari" . Acara ini merupakan sesi bedah film yang dihadiri Juga oleh dua pemain utama film nya yaitu Michael Idol dan Lukman Sardi. Film Ini bertema nasionalisme, disutradarai oleh Ari Sihasale, berdurasi 110 menit, dan bergenre drama. Terdapat beberapa artis sudah tidak asing lagi bagi pecinta film Indonesia Yaitu, Laura Basuki (Vina),  Ringgo Agus (Ucok), Ririn Ekawati (dr.Fatimah). 
Film tersebut menceritakan Mazmur (diperankan oleh Simson Sikoway) dan teman-temannya, Thomas (Abetnego Yigibalom), Yokim (Razz Manoby), Agnes (Maria Resubun), dan Suryani (Friska Waromi) yang merupakan anak-anak di Lanny Jaya, Papua, yang hari-harinya selalu menanti sosok guru. Karena pahlawan tanpa tanda jasa itu tak kunjung datang, mereka pun menghabiskan waktu dengan main bola, menyanyi, sampai mencari kerja. Sayang, keceriaan mereka harus terusik oleh konflik antarsuku yang terjadi. Karena uang palsu yang didapat dari warga kampung sebelah, Blasius, ayah Mazmur, memukul seseorang sampai berdarah. Di tengah jalan, mendadak Blasius dihadang dua orang dengan busur di tangan mereka. Di depan mata Mazmur, mereka memanah Blasius sampai ia meninggal. Konflik memanas. Alex, salah satu adik Blasius, ingin membalas dendam dengan mengobarkan bendera perang. Sebenarnya, Michael (Michael Jakarimilena/ Mike Idol) sudah mencoba melarang Alex atas nama cinta kasih. Ia juga salah satu adik Blasius, namun sejak kecil tinggal bersama ‘mama Jawa’ di Jakarta untuk sekolah. Mendengar berita duka soal kakaknya, Michael kembali ke tanah Papua bersama istrinya, Vina (Laura Basuki). Baginya, tidak setiap perang harus dilawan dengan perang. Di belakang Michael, Pendeta Samuel (Lukman Sardi), Bu Dokter (Ririn Ekawati), dan Ucok (Ringgo Agus Rahman) turut mendukung perdamaian itu. Prinsip yang sangat bertolak belakang dengan Alex. “Mata dibalas mata, gigi dibalas gigi,” kata Alex tegas. Menyelamatkan harga diri, bagi Alex, lebih penting dari nyawa sendiri. Yang juga dibalas ketegasan dari seorang dokter, “Jangan pernah suruh saya mengobati orang-orang yang terluka karena perang,” ujar Bu Dokter sebagai bentuk protesnya terhadap perang. Genderang yang terlanjur ditabuh, tak dapat terelakkan. Korban perang suku berjatuhan. Setelah Blasius, papa Agnes bernama Joseph juga meninggal. Puncaknya, Alex yang juga papa Thomas, turut menjadi korban. Tak tahan dengan kemelut permasalahan antar orang dewasa yang membelit mereka, anak-anak pun akhirnya bersuara. Meneriakkan keinginan polos mereka di antara dua suku yang tengah berperang, yakni kedamaian. Dan nyanyian tulus mereka itulah yang mampu meluluhkan senjata orang-orang dewasa yang selama ini teracung tinggi-tinggi untuk saling melawan. Perubahan yang dibawa Mazmur dan kawan-kawan melalui nyanyian serta prinsip kedamaian mereka, membuat orang-orang akhirnya mau bergandengan tangan. 
Menurut kami, film tersebut merupakan film yang cukup menarik dan mampu mengobarkan kecintaan kita pada Indonesia. Membuat kami membayangkan  jurang pemisah antara Jawa dan Papua yang disajikan dalam potret kehidupan masyarakat yang berada jauh dari pusat pemerintahan (Jakarta). Ari sihasale dan Nia Zulkarnaen mampu mengemas cerita ini dengan apik, dengan setting alam Papua yang indah, dialog masyarakat lokal yang mudah dimengerti, sehingga pesan moralnya tersampaikan kepada para penikmat film. Film tersebut mengajarkan bahwa Masih banyak konflik orang dewasa yang terjadi tanpa mempedulikan keberadaan anak-anak. Papua hanya satu contoh kecil tentang kejamnya akibat konflik orang dewasa terhadap anak-anak, dan masih banyak lagi contoh di luar sana. Film "Di Timur Matahari" Meningkatkan jiwa nasionalisme kita, dan kecintaan kita terhadap Indonesia.

 


Penulisan Jurnal Internasional
Oleh :
Prof. Dr. Ir. Mohammad Nasikin, M.Eng



Artikel berudul “Akibat Jebakan Pengangguran Meningkat” pada harian Kompas tanggal 3 November 2008 tampaknya patut menjadi kekhawatiran kita. Betapa Tidak, dalam artikel tersebut dinyatakan bahwa presentase pengangguran lulusan perguruan tinggi  adalah 11,4 % meningkat dua kali lipat dibandingkatn tahun 2004 sebanyak 5,8%. Dalam artikel tersebut dinyatakan bahwa hal itu disebabkan karena lemahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan publik dan kurangnya riset yang berorientasi tujuan. Hal lain yang perlu dijadikan kekhawatiran adalah teknologi yang digunakan dalam industry di Indonesia sebagian besar adalah teknologi import. Hal ini menunjukkan kurangnya penelitian yang dilakukan dan kesadaran meningkatkan kepemilikan teknologi.

Penelitian atau riset merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui hasil yang akan di kaji atau diteliti, hal ini dapat berupa penelitian dasar dan penelitian terapan. Penelitian dasar biasanya mengasilkan sebuah teori baru yang dapat memberikan informasi baru atau paradigma baru dalam hal ilmu pengetahuan. Sedangkan penelitian terapkan biasanya menghasilkan sebuah teknologi baru yang menyempurkan dari teknologi sebelumnya yang sudah ada.


Secara sederhana hasil yang diharapkan dalam suatu riset adalah suatu inovasi. Menurut Bank Dunia Inovasi menjadi urutan pertama factor yang mempengaruhi kemajuan bangsa diatas pendidikan, SDM dan SDA. Fakta menunjukkan bahwa Indonesia hanya menempati peringkan ke 121 Human Development Index.  Factor yang mempengaruhi rendahnya indeks pengembangan SDM tersebut adalah innovative capacity index yang rendah. Fakta juga menunjukkan bahwa innovative capacity index berbanding lurus dengan kemakmuran. Data menunjukkan USA berada pada peringkat 1 indeks kapasitas inovasi dengan jumlah paten 300 dan GDP 50000 USD, sedangkan Indonesia yang berada pada peringkat 54 hanya memiliki GDP 5100 perkapita seperti diuraikan dalam tabel berikut:

Negara

Inovative capacity Index
Paten
Per kapita
USA
1
300
50000
Jepang
5
250
36000
Korea
23
80
32000
Indonesia
54
????
5100
 
Suatu riset perlu dipublikasikan baik dalam bentuk jurnal ilmiah maupun paten, jurnal ilmiah merupakan bentuk publikasi yang sangat efektif untuk menginformasikan kegiatan penelitian yang telah dilakukan. Melalui jurnal ilmiah pembaca atau  masyarakat luas dapat menjadikan suatu referensi kepada peneliti lain apabila akan melaksakan kegiatan pengembangan atau penyempurnaan dari penelitian sebelumnya. Publikasi jurnal ilmiah juga dapat mencegah terjadi overlap kegiatan riset yang sejenis. Jurnal ilmiah yang dipublikasikan tentunnya akan mendapatkan penghargaan atau pengakuan dari orang lain sehingga ini dapat menjadi point penting bagi peneliti karena akan dikenal dikalangan peneliti atau akademisi sebidang ilmu. Beberapa universitas ternama di dunia mensyaratkan mahasiswa untuk melakukan riset sebagai syarat kelulusan.
Syarat suatu hasil riset untuk dapat dipublikasi adalah  bahwa riset itu memenuhi syarat novelty yang memiliki arti bahwa hasil riset tersebut dapat menyelesaikan masalah dan memiliki kontribusi kepada masyarakat.


Belajar Hidup Di Luar Negeri dan Optimalisasi Masa Studi

Oleh: Reonaldus Dan Ikono Redyum



            Belajar dan hidup di luar negeri menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian besar pelajar di Indonesia. PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) adalah suatu organisasi pelajar/ ilmuwan/ masyarakat) Indonesia di luar negeri yang dapat menjadi wadah bagi pelajar/ ilmuwan/ masyarakat Indonesia antara lain sebagai tempat berbagi tips hidup, berbagi makanan dari Indonesia, memfasilitasi kebutuhan – kebutuhan yang berbiaya mahal, seperti memotong rambut dan bengkel sepeda, mengenalkan budaya Indonesia ke masyarakat sekitar, tempat mengaktualisasi hasil riset dan cerita – cerita yang dapat menginspirasi selama berada di luar negeri, mengawasi studi banding DPR dan tempat sharing ide dan gagasan tentang perubahan strategi dan aksi.




Sejarah PPI dimulai pada tahun 1908 dalam bentuk Perhimpunan Hindia Belanda. Saat ini, jumlah total PPI di seluruh dunia adalah 43 yang terdiri dari 19 PPI di kawasan Eropa dan Amerika, 11 PPI di kawasan Afrika dan Timur Tengah serta 13 PPI di kawasan Asia, Australia dan Oceania. Pada bulan Oktober 2007 terbentuklah OISAA (Overseas Indonesian Student Association Aliance) atau PPI Dunia, dalam Konferensi Internasional Pelajar Indonesia (KIPI) di Sydney, Australia. Konferensi tersebut dihadiri oleh Presiden RI, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, dengan melibatkan perwakilan PPI dari 7 negara, yaitu Australia, Belanda, India, Jepang, Malaysia, Mesir dan Singapura. Kegiatan PPI meliputi bidang olahraga, sosial budaya, kontrol sosial, pelayanan kepada pelajar serta penyelenggaraan simposium dan seminar.

Pada simposium pertama PPI Dunia di Den Haag tahun 2009 terbentuklah Radio PPI Dunia (Suara Anak Bangsa/ Satu Cinta/ Satu INDONESIA). Radio PPI Dunia merupakan radio online yang mengudara selama 24 jam non-stop dan memiliki materi siaran yang bersifat edukatif, informatif dan diskusi konstruktif. Radio ini hadir pada event penting mahasiswa serta kuliah online bersama I-4 ( Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia).

Bergabung dan menjadi aktivis di PPI merupakan suatu pilihan setiap pelajar. Dengan bergabung dengan PPI, akan dapat membuka jaringan kerja dan sharing inspirasi, motivasi serta keyakinan. Hal itu bukan berarti setiap pelajar menjadi tertutup terhadap lingkungan barunya. Setiap pelajar Indonesia di luar negeri diharapkan mampu menyesuaikan diri dan dapat mengambil pelajaran – pelajaran positif terhadap budaya berbagai macam bangsa.

Lalu, langkah seperti apakah yang harus dilakukan oleh setiap pelajar yang belajar di luar negeri? Pertama, setiap pelajar harus memiliki LoA (Letter of Acceptance). Hal-hal yang harus dipertimbangkan setiap pelajar dalam mencari LoA adalah kualitas kampus dengan melihat rangking universitas yang dituju; kualitas keilmuan spesifik (Profesor), karakteristik studi di negara tujuan, preferensi antara research dan course work, bahasa, kota tempat, dokumen penting (CV, statement of purpose).
Sebelum keberangkatan ke negara tujuan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh calon mahasiswa yaitu (1) visa, jangan sampai jarak waktu pengurusannya terlalu dekat dengan waktu keberangkatan (2) housing, pelajar dapat memilih tipe on campus atau off campus, (3) pengenalan kota yang bisa dilakukan dengan mencari informasi melalui PPI di negara tujuan, (4) keluarga, sebelum memutuskan untuk membawa ke negara tujuan studi, setiap pelajar harus memastikan bisa atau tidaknya keluarga dibawa serta, (5) Survival Kit, misalnya uang cadangan untuk mengatasi apabila penyandang dana studi terlambat membayarkan biaya studi dan (6) kontak komunitas/ forum.
Selama masa studi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu sisi akademis yang meliputi  adjustment yaitu budaya akademis & profesor, Master by Research & Doktor yaitu setiap pelajar harus punya cacatan rutin mingguan/ bulanan serta memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Dari sisi Non-Akademis meliputi biaya hidup, keagamaan, keluarga, networking, promosi budaya Indonesia dan bisnis. Hal yang tidak kalah penting adalah persiapan menjelang kepulangan kembali ke Tanah Air yaitu rencana tentang keuangan dan karir, administrasi kepulangan (kependudukan, asuransi, bank), opsi packing apakah barang-barang kita akan dibuang/dikirim, semua pelajar harus memberikan kesan yang baik pada rekan-rekan seperjuangan.


MENUMBUHKAN KEMBALI SEMANGAT NASIONALISME

BERSAMA RINDAM JAYA

Sesi: Wawasan Kebangsaan, Bela Negara dan Pembekalan TNI

Pemateri: Tim Pelatih



Rasa nasionalisme belakangan ini terlihat semakin memudar. Rasa bangga terhadap negara Indonesia seperti mengalami degradasi. Bisa kita lihat di beberapa seminar, pers dan media, diskusi perguruan tinggi seakan tidak lagi menunjukkan kebanggaannya sebagai warga negara Indonesia. Berawal dari kesadaran itulah, LPDP sebagai lembaga penyedia beasiswa bagi pemimpin masa depan Indonesia perlu membekali awardee-nya dengan wawasan tentang kebangsaan dan berbagai kegiatan yang akan membangkitkan kembali semangat nasionalisme. Sehingga rasa nasionalisme yang sempat memudar itu akan kembali menghujam kuat di sanubari sebagai langkah awal untuk melahirkan putra-putri terbaik bangsa yang cinta tanah air, nusa bangsa serta memiliki budi pekerti luhur.



Pembekalan wawasan kebangsaan tersebut dilaksanakan melalui kerja sama dengan pihak Rindam Jaya (Resimen Induk Angkatan Militer Jaya) yang beralamat di Jalan Condet Raya Pasar Rebo Jakarta Timur. Kegiatan ini terjadwal pada tanggal 9-11 November 2013. Pasukan LPDP tiba di markas Rindam Jaya sekitar pukul 11.00 siang dan disambut oleh Para pelatih. Materi yang diberikan meliputi PBB (peraturan baris-berbaris), pengenalan halang rintang, penyampaian materi Wawasan Kebangsaan, games interaktif, dan senam komando.


PBB (Pelatihan Baris-Berbaris)

Aktivitas yang pertama kali dilakukan adalah pengenalan PBB. PBB ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan dan disiplin. Beberapa materi PBB yang diajarkan kepada kami antara lain tata cara penghormatan, lencang kanan & depan, setengah lencang kanan, sikap sempurna, istirahat, periksa kerapihan, berhitung, perubahan arah (balik kanan, hadap kanan & kiri, serong kanan & kiri), bubar barisan,  maju jalan, langkah tegap, langkah ke samping, langkah ke depan, langkah ke belakang, dan jalan di tempat.




Pengenalan HR (Halang Rintang)

Pengenalan HR menjadi aktivitas kami pada hari Minggu pagi (10/11). Simulasi HR ini bertujuan untuk pelatihan kepada prajurit ketika menghadapi situasi sulit dalam peperangan. Pengenalan HR dilakukan oleh Departemen Jas bersama seorang Peraga professional. Total ada 20 bentuk HR yang diperkenalkan, yang beberapa diantaranya cukup ekstrim sehingga kami hanya diperbolehkan mencoba bentuk HR yang dianggap mampu kami lakukan. Contoh bentuk HR antara lain petakan kawat berduri, dinding tinggi, tali bergantung dan lainnya.



Wawasan Kebangsaan

Setelah penyampaian materi Outdoor, pada hari Minggu Siang (10/11) kami mendapat materi Wawasan Kebangsaan yang disampaikan oleh Bapak Wasid S. Materi tersebut berisi pengetahuan seputar kebangsaan dan kenegaraan seperti pengenalan empat pilar berbangsa dan bernegara yang meliputi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Wawasan kebangsaan sendiri memiliki tiga aspek penting yaitu yang pertama adalah rasa kebangsaan berupa perasaan masyarakat terhadap bangsa Indonesia dalam menuju cita-cita bangsa, yang kedua adalah paham kebangsaan berupa pemahaman masyarakat terhadap bangsa negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, dan yang ketiga adalah semangat kebangsaan berupa suatu perasaan dan pemahaman terhadap kondisi bangsa dan negara yang merdeka. 



Games Interaktif & Senam Komando

Pada minggu sore-malam, aktivitas kami di isi dengan materi ringan dan menyenangkan. Pada sore hari, ada games interaktif yang sangat menarik, kocak sekaligus menegangkan. Pada malam hari kami melaksanakan senam komando yang berisi gerakan-gerakan yang cukup kocak namun tetap menyehatkan.


Secara keseluruhan segala aktivitas yang kami lakukan di Rindam Jaya walaupun terasa berat sangat kami rasakan manfaatnya. Kami belajar arti kedisiplinan dari pengaturan waktu tidur, bangun tidur, tata cara makan. Kami belajar betapa berharganya waktu dari alokasi waktu yang diberikan untuk beribadah, pembersihan diri, dan istirahat. Kami belajar bagaimana mencintai tanah air dari sikap yang ditunjukkan para pelatih, pandangan mereka terhadap nasionalisme dan loyalitas mereka terhadap negara. Walaupun kami hanya sekejap menimba ilmu dari Rindam Jaya, kami percaya bahwa setitik ilmu tersebut akan terus membekas di hati kami dan menjadi bekal untuk menjadi warga negara yang disiplin, bersahaja, jujur dan cinta tanah air.

Hiking ke Taman Nasional Gunung Salak (TNGHS) - Program Pengayaan LPDP 

Kamis, 7 November 2013, menjadi hari yang bersejarah bagi peserta program kepemimpinan LPDP angkatan 7 (PK7). Pada hari itu, peserta PK 7 akan mencoba menaklukkan puncak gunung salak. Ini akan menjadi pengalaman yang berkesan bagi seluruh peserta PK 7.
Gunung Salak merupakan gunung berapi yang terdapat di Pulau Jawa. Secara administratif, gunung Salak berada di wilayah kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor. Gunung Salak memiliki beberapa puncak, di antaranya Puncak Salak I dan Salak II.
Kami meninggalkan wisma yang nyaman di Desa Gumati pada hari kamis, pukul 13.00. Dengan menggunakan truk milik TNI, kami melakukan perjalanan bersejarah tersebut. Kurang lebih sekitar pukul 16.30, kami semua (peserta PK 7) telah sampai di ground perkemahan.  Setelah menurunkan barang bawaan dan membawanya ke masing-masing tenda, kami melakukan sholat maghrib berjamaah. Melaksanakan sholat berjamaah di alam bebas menghadirkan sensasi tersendiri bagi kami. Merasakan keindahan alamNya, keagunganNya, membuat kami semakin dekat padaNya (Insya Allah J ).
Malang bagi kami, malam itu hujan turun dengan lebatnya. Malam yang seharusnya menjadi sesi pertunjukan budaya terpaksa harus ditunda menjadi esok hari. Malam itu kami melakukan kegiatan api unggun sambil mengakrabkan diri.
Jumat pagi pukul 6.00, kami melakukan pemanasan sebelum berangkat mendaki gunung. Pemanasan ini penting karena rute perjalanan kami panjang dan berliku. Pemanasan ini bertujuan agar otot-otot kami tidak mudah cedera karena jalanan gunung yang terjal.
Pukul 7.15 kami memulai perjalanan mendaki gunung. Proses pendakian dilakukan secara urut per kelompok aktivitas. Kelompok kami (Pattimura) mendapat urutan kedua setelah kelompok Maleo. Tujuan utama kami adalah bersama-sama mencapai kawah ratu I dan syukur-syukur sampai juga di kawah ratu II.
Kami melakukan perjalanan beriringan, tidak ada tim yang mendahului satu sama lain. Di sini kekompakan tim sangat menentukan ketika semua anggota tim berhasil mencapai puncak kawah ratu. Jalanan yang menanjak, bebatuan, mengiringi perjalanan kami. Tak jarang pula kami harus melintasi sungai yang berarus deras, jalanan yang berlumpur, dan licin. Namun keindahan alam dan sejuknya udara pegunungan mampu membayar semua kerja keras ini. Sekitar 2 jam perjalanan, kami berhenti sejenak di hamparan padang rumput dan beristirahat sambil menunggu kelompok lain datang.
Perjalanan dilanjutkan setelah beristirahat kurang lebih 30 menit. Perjalanan selanjutnya berlangsung sekitar 1 jam hingga mencapai lokasi Cigamea. Cigamea merupakan sungai yang jernih dan berarus deras. Saking jernihnya, sampai kami bisa meminum langsung air dari sungainya. Di Cigamea, kami berkumpul berkelompok dan makan bersama.
Sebenarnya tidak terlalu jauh menuju lokasi puncak kawah ratu I dari Cigamea, mungkin hanya sekitar 1 jam perjalanan lagi untuk mencapainya. Namun pada siang itu kami tidak melakukan perjalanan karena cuaca yang tidak memungkinkan. Dan benasr saja, hujan turun dengan lebatnya saat perjalanan pulang. Jalanan yang sebelumnya mudah ditempuh menjadi penuh rintangan. Bahkan terjadi longsor di beberapa jalan berlumpur, hal ini menyulitkan peserta PK 7 saat menuju lokasi perkemahan.
Udara dingin terasa menusuk saat peserta telah kembali di lokasi perkemahan. Beruntung pada malam hari cuaca sudah tidak hujan lagi, sehingga kami bisa melakukan pertunjukkan budaya dari masing-masing kelompok PK. Acara berlangsung sangat menyenangkan dan ditutup dengan bernyanyi bersama-sama. Suasana pegunungan, udara yang segar, dan semangat kebersamaan semakin mengakrabkan kami.

Hari ketiga di gunung salak merupakan hari terakhir kami. Setelah kami melakukan refleksi dan pemanasan ringan, kami pun bersiap menuju lokasi selanjutnya, yaitu Rindam Jaya. Alhamdulillah, pengalaman kami selama hiking insya Allah akan membawa manfaat bagi kelompok kami, amin.








Masa Depan Pemberantasan Korupsi Di Indonesia
Oleh Prof. Jimly Asshiddiqie

Ketua MK tersangka kasus korupsi itu harusnya dihukum mati 2 Kali!!!. Itulah ungkapan kegeraman seorang Jimly Asshiddiqie, mantan ketua MK terkait kasus terkini dari permasalahan korupsi di Indonesia. Betapa tidak, hal itu merupakan kasus terbesar di Indonesia yang melibatkan pimpinan tetrtinggi salah satu lembaga tinggi negara. Banyaknya kasus korupsi yang terjadi menunjukkan bahwa saat ini korupsi sudah masuk di berbagai lini pemerintahan, mulai dari lini eksekutif, legislatif dan yudikatif.. Bagi masyarakat Indonesia, kasus tersebut menyebabkan turunnya kepercayaan mereka terhadap pemerintah. Komitmen dan pernyataan antikorupsi dari beberapa pejabat negara yang akhirnya malah tersandung kasus korupsi tersebut menunjukkan bahwa yang ada hanyalah sekedar “jargon anti korupsi” saja. Seperti pada masa orde baru, “ siapa yang tidak Pancasilais merupakan musuh bangsa”. Karena jargon tersebut hanya bersifat retorik saja dan tidak menyelesaikan masalah.
            Lalu, bagaimanakah caranya untuk mengatasi korupsi yang saat ini sudah merupakan gejala umum dan bersifat sistemik? Masalah korupsi tidak cukup hanya dengan cara mendidik (indoktrinasi) anti korupsi. Selama sistem di negara membiarkan korupsi tersebut terjadi, maka sudah pasti banyak pribadi yang akan ikut larut dalam pusaran korupsi.
Korupsi sebenarnya adalah penyalahgunaan kekuasaan. Sehingga solusi yang tepat adalah setiap pemimpin mampu memilah antara urusan institusi dengan urusan pribadi serta memperbaiki sistem itu sendiri. Konflik kepentingan (conflict of interest) perlu dibenahi untuk pencegahan terjadinya korupsi. Setiap individu harus bisa mengatur pola hubungan antara individu dan institusi. Pada praktiknya memang hal ini tidak mudah namun jika setiap individu memiliki tekad untuk menjadi pribadi yang bersih dari korupsi maka bukanlah tidak mungkin bahwa negara kita bisa terbebas dari “lingkaran setan” yang bernama korupsi ini. Coba tengok Negara Adidaya Amerika Serikat yang memiliki Undang-Undang Conflict of Interest.
            Selain masalah konflik kepentingan, yang perlu dibenahi adalah sistem dalam pemerintahan dengan memunculkan figure pemimpin yang mampu membangun suatu sistem (System building), mampu menegakan agar sistem tersebut dijalankan (System enforcement), yang terakhir sorang pemimpin harus mampu menjadi contoh bagi orang lain untuk mengajak penegakan sistem tersebut (role model). Dia harus bisa berperan menjadi guru dan menerapkan enlightment leadership
            Penegakan hukum terhadap pidana korupsi yang terjadi di Indonesia harus melibatkan tidak hanya pada sektor hilir (KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi) tetapi juga melibatkan sektor hulu (Presiden/ Pimpinan Pemerintahan). Pimpinan pemerintahan yang baik, harus mampu menjadi saringan awal dari pembentukan sistem pemerintahan yang ada di bawahnya. Seperti keputusan/ kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri, Pimpinan Lembaga Tinggi, Kepala Daerah dan lain-lain. Apabila sektor tersebut berfungsi dengan baik maka tidak menutup kemungkinan tindak pidana korupsi di Indonesia akan menurun.
             Pada akhirnya proses pemberatasan korupsi di Indonesia memerlukan perbaikan yang teintegrasi, baik dari sisi perbaikan sistem maupun pemilihan pemimpin yang tepat untuk menjalanakan sistem tersebut. Akan butuh banyak waktu dan butuh banyak orang untuk melaksanakannya, namun hal tersebut bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Dan semoga orang-orang yang mengisi pos-pos jabatan dan menjadi pemimpin kita adalah pemimpin yang tidak mengutamkan harta, jabatan, akan tetapi lebih pada kemuliaan.
 



What, Why, and How to LPDP
Oleh Yth Bapak Eko Prasetyo, Bapak Kahar, Bapak Mahdun

      Terbentuknya Lembaga Pengelola Dana Pedidikan (LPDP) dilatarbelakangi oleh surat salah seorang mantan mentri kepada presiden RI, dengan tembusan untuk kementrian keuangan, yang berisikan mimpinya untuk melihat putra-putri bangsa Indonesia mengisi kelas-kelas di perguruan-perguruan tinggi di seluruh dunia.
        Hal lain yang melatarbelakangi terbentuknya LPDP adalah kenyataan bahwa Indonesia memiliki kekayaan yang melimpah berupa sumber daya alam namun rakyatnya berperilaku sangat konsumtif padahal sumber daya manusia Indonesia menurut pendapat asing, perwakilan dari Ceko misalnya, sudah tidak dapat dapat dipandang sebelah mata lagi.
         Negri Jiran beberapa tahun lalu meminta tenaga kerja kesehatan ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhan ketenagakerjaan sembari mengirim pelajar-pelajarnya untuk menuntut ilmu di Indonesia. Salahsatu bukti komitmen Malaysia dalam bidang pendidikan yaitu disediakannya student loan agar pemuda-pemudinya giat menimba ilmu tanpa halangan dana untuk kemudian kembali ke negaranya untuk mengabdikan diri. Sistem ini berlangsung lama, hingga saat ini pelayanan kesehatan mereka menjadi salahsatu yang terbaik di Asia. Yang disesali dari hal tersebut adalah mereka belajar dari negri Indonesia, sedangkan rakyat Indonesia tidak belajar dari diri sendiri.
      Hal-hal tersebutlah yang mengobarkan api semangat untuk membangun sistem pendananaan pendidikan di Indonesia yang dicanangkan untuk menjadi penyalur beasiswa terbaik di dunia untuk melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan. Pada akhir tahun 2011, berdirilah LPDP dengan misi mengirimkan orang-orang terbaik di Indonesia yang setelah menyelesaikan masa studinya akan kembali ke Indonesia untuk menyelesaikan masalah-masalah di Indonesia. Pada tahun 2012 dilakukan penyusunan sistem dan perekrutan sumber daya manusia, dan pada tahun 2013 LPDP melakukan launching resminya. LPDP terdiri dari tiga program, beasiswa magister dan doktor, program riset, dan program pendanaan rehabilitasi fasilitas pendidikan. Nantinya, para lulusan program LPDP tersebut akan ditampung di sebuah wadah yang disebut Talent Pool. Didalamnya, akan digojlok lulusan-lulusan terbaik LPDP di bidangnya masing-masing untuk menciptakan sistem alumni yang akan melahirkan generasi emas untuk kemajuan bangsa. LPDP juga mencanangkan funding sustainability serta menjadi organisasi dengan tata kelola yang efektif dan kredibel agar menjadi lembaga penyedia beasiswa yang profesional. Pelajar Indonesia kelak akan bangga menjadi putra-putri Indonesia yang bersekolah di luar negri menggunakan dana dari negaranya sendiri.
        Lalu mengapa LPDP mengambil ranah beasiswa? Kementrian keuangan memiliki tugas pengembangan investasi dan mengumpulkan dana yang kemudian akan dimanfaatkan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan untuk pendidikan. Sehingga LPDP menggabungkan kedua kekuatan tersebut untuk membentuk sistem pendanaan pendidikan berupa beasiswa. Segmentasi beasiswa LPDP meliputi seluruh warga Indonesia yang memenuhi kriteria dan persyaratan, berapapun jumlahnya pertahun.
       LPDP bertindak tidak hanya sebagai funder, namun juga sebagai mitra belajar yang akan mendampingi dan terus berkomunikasi dengan awardee nya di seluruh penjuru dunia.
Beberapa hal yang membedakan beasiswa LPDP dengan beasiswa lain yaitu komitmen untuk memunculkan pemimpin-pemimpin bangsa, dana yang sudah siap tersedia yang sebagiannya akan terus diputar sebagai investasi, dan tekad untuk melakukan continous improvement dalam setiap aspek di sistemnya untuk menjadi institusi penyedia beasiswa terbaik di dunia.

Transformasi Generasi Muda
by Jusuf Kalla 

Semangat pagi peserta Program Kepemimpinan batch 7 (PK 7) LPDP bergejolak manakala bapak Jusuf Kalla memasuki ruang Bromelia di Wisma Gumati, Bogor. Antusiasme  peserta terpancar saat proses diskusi dimulai. Pak JK mengawali diskusi pada hari itu dengan mengangkat tema transformasi generasi muda.
Negeri ini sangat kaya, dengan daerah yang luas terbentang dari Sabang sampai Merauke. Dari jumlah penduduknya, ragam budaya, dan potensi distrik. Memajukan bangsa adalah prioritas, semua aspek perlu dimajukan bersama-sama, tidak ada yang lebih penting dari yang lain. Karena itu untuk memajukan bangsa bisa dimulai dari mana saja karena masing-masing aspek sama pentingnya.
Lalu, bagaimana cara kita tahu bahwa kita sudah mengalami kemajuan? Ukuran kemajuan itu merupakan sebuah harmoni yang terdiri dari kemajuan masing-masing bidang. Umumnya kemajuan suatu negara diukur dari kemajuan ekonominya. Alasannya, karena kemajuan ekonomi merupakan hasil dari bertambahnya nilai suatu produk. Nilai tambah itu didapatkan dari penggunaan teknologi yang tepat guna. Pendidikan adalah jalan untuk meng-upgrade pengetahuan tentang teknologi. Jadi, kemajuan suatu negara bergantung pula pada tingkat pendidikan (SDM) masyarakatnya.
Ilmu merupakan hal yang penting demi tercapainya kemajuan karena ilmu dinamis dan sangat berkembang. Sebagai contoh seorang dokter yang tidak mau belajar, maka setelah 3 tahun ke depan dia akan kehilangan separo dari ilmu yang dia peroleh. Teknologi juga memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan dan perubahan di setiap generasi yang ada, khususnya teknologi informasi. Teknologi ini tentunya membawa banyak manfaat untuk kita semua di segala lini kehidupan, khususnya untuk perubahan generasi muda. Adapun perubahan positif yang paling dirasakan adalah kemudahan dalam mengakses dan mendapatkan informasi sehingga generasi muda sekarang jauh lebih cerdas dan kritis dibandingan dengan generasi sebelumnya, hilangnya jarak dalam berkomunikasi dengan sesama bahkan yang sedang berada di belahan bumi lainnya, banyaknya bermunculan peluang bisnis baru yang potensial sehingga secara otomatis meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Selain pengaruh baik yang menguntungkan, perkembangan teknologi tentunya juga membawa pengaruh buruk yang sulit untuk dihindarkan. Pengaruh buruk yang timbul akibat perkembangan teknologi ini yaitu terjadinya perubahan pola komunikasi pada generasi muda. Contohnya, para generasi mudah lebih suka berinteraksi di dunia maya atau internet melalui social media daripada berinteraksi secara langsung dengan sesamanya. Perubahan tata krama dan sopan santun dalam etika pergaulan pada generasi muda dalam berinteraksi, khususnya dengan generasi sebelumya. Hal ini disebabkan dominasi penggunaan bahasa non-formal di dalam social media dan dunia maya sehingga sedikit demi sedikit menjadi budaya dan pandangan baru di generasi muda.

Seorang pemimpin ideal, selain dituntut memiliki ilmu yang cukup, dia harus memiliki soft skill dan attitude yang baik. Kejujuran seorang pemimpin sangat dibutuhkan, di samping itu ia juga harus menguasai masalah. Pak JK mencontohkan saat beliau menyelesaikan konflik RI dengan GAM (tahun 2009), beliau mempelajari konflik itu dengan seksama. Mulai dari sejarahnya, karakter suku di Aceh, hingga harapan-harapan penduduk lokal di sana. Dan seperti yang telah kita tahu, beliau berhasil menjadi juru damai untuk RI dan GAM ( http://www.antaranews.com/print/58303/ ).




CHIRP STORY
1.indonesia merupakan kepingan firdaus yang turun ke bumi" #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI
2. Pemimpin tidak dilahirkan dari tempaan yang mudah. #Lpdp7 #dusunpatimura @lpdp_ri
3. Bangun mimpi kita untuk bisa kembali ke tanah air kita. #Lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI
4. seorang pemimpin yang otentik tetap dengan karakter yang dimiliki. Tidak gila dengan kehormatan. #Lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI
5. Memajukan bangsa adl prioritas. Semua adl prioritas, tidak ada yg lebih penting dari yg lain. #Jk #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI
6. Memajukan bangsa tdk akan berhasil tanpa pemenuhan kebutuhan dasar yang baik #jk #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI
7. Ukuran kemajuan itu merupakan harmoni yg terdiri dr kemajuan masing2 bidang. #Jk #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI
8. Ilmu sangat penting karena dinamis dan sangat berkembang. #jk #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI
9. Kontrak memberikan hukum pidana bagi pelanggarnya. Ikrar memberikan hukum tuhan bagi pelanggarnya. #Jk #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI
10. Pemimpin, di samping harus jujur, juga harus menguasai masalah. #Jk #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI
11. Sekolah untuk mengasah logika dan memperbaiki diri. #Jk #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI
12. Seorang pemimpin harus teguh menghadapi tantangan dan mempunyai konsekuensi. #Jk #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI
13. Jusuf Kalla " Berjuanglah Menuntut Ilmu,transformasi ilmu untuk membangun Indonesia#lpdp7#dusunpatimura @LPDP_RI pic.twitter.com/Zkj1lbyCCv
16. Pendaanan @LPDP_RI too good too be true. Tuition, trnsport, living cost, rsearch, insurance, biaya istri/suami/ank #lpdp7
17. Manager: do things right. Leader: do right things. @LPDP_RI #lpdp7 #dusunpatimura
18. Cape adalah ketika pikirian dan jasad tidak berjalan beriringan. -Jusuf Kalla, @LPDP_RI #lpdp7 #dusunpatimura
19 . Menikmati popularitas atas pujian&jabatan menjalankan tugas institusi  termasuk         korupsi #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI
          20. setiap manusia adalah pemimpin #profjimly #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI

21. jangan jadikan “anti korupsi” hanya sebagai jargon! #profjimly #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_R

22. korupsi itu pada dasarnya adalah penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi #profjimly #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI

23. seorang pemimpin harus bisa memilah, mana kepentingan institusi dan mana kepantingan pribadi #profjimly #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI I

24. seorang koruptor tidak bisa hanya dihukum dalam penjara. #profjimly #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI

25. penjara berubah menjadi school of criminal, dan akan menghasilkan variasi kejahatan yang semakin banyak. #profjimly #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI

26. koruptor seharusnya dihukum dengan cara dimiskinkan, semiskin-miskinnya. penjara     berubah menjadi school of criminal, tidak akan efektif. #profjimly #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI 
27. penindaklanjutan keras bagi koruptor sangat penting, namun lbh penting mencegah #profjimly #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI

28. penecegahan dgn membuat system yg “update” sehingga tidak memungkinkan pelaku untuk berbuat korup #profjimly #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI

29. tugas pemimpin : system building, system enforcement& role model dalam system. #profjimly #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI

30. Jika terjebak dalam kondisi yg korup: Mulai dr diri sendiri & lingkungan. Jika tidak bisa maka pandai2: Tinggalkan! #profjimly #lpdp7 #dusunpatimura @LPDP_RI



Chirpstory Day 6 Penulisan Jurnal Internasional & Pengalaman Sekolah di Luar Negri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar