Senin, 11 November 2013

[Mandau - Day 6] Penulisan Jurnal/Publikasi Ilmiah Internasional

Penulisan Jurnal/Publikasi Ilmiah Internasional
Sesi Jurnalistik, Prof. Nasikin

Kondisi penelitian Indonesia dapat ditujukkan dengan fenomena adanya berbagai macam produk konsumtif yang dipakai dimasyarakat dihasilkan dari teknologi atau paten negara lain. Teknologi dan paten tersebut dihasilkan oleh riset yang dilakukan negara-negara tersebut secara baik dan berjangka panjang. Indonesia sendiri belum memiliki produk teknologi yang dapat dipakai secara masal baik oleh industri dan masyarakat secara massive.
Potret produk konsumtif di masyarakat menunjukkan bahwa penelitian dan pengembangan berorientasi produk belum menjadi satu fokus dan kebutuhan mendasar, baik di pemerintah, swasta dan dunia pendidikan. Pendidikan di Indonesia masih mengandalkan jenjang dan penghargaan bersifat formal sebagai tujuan. Pendidikan belum menunjukkan sebagai proses pembentukan kapabiltas penelitian yang bagus.

Indonesia sendiri menempati posisi ke 121 dunia dalam hal Human develpoment Index-nya. Hal ini menunjukkan kapasitas dan orientasi Indonesia dalam pembangunan kapasitas sumber daya manusia masih kalah dibandingkan dengan beberapa negara tetangga seperti Malayisa yang menempati 64 dunia dan Jepang yang menempati 10 dunia, meskipun Indonesia masih diatas Vietnam yang menempati 127 dunia.

Kelemahan terbesar adalah daya inovasi yang rendah, sehingga menciptakan value/nilai kemakmuran yang tidak tinggi. Indek yang menunjukkan kapasitas inovasi masih terbelenggu oleh GDP. Hal ini menyebabkan begitu kapasitas inovasi rendah maka GDP pun belum menyentuh angka yang ideal.
Indonesia tentu dapat berbenah dan menuju ke arah yang jauh lebih baik. Fokus yang bisa dikerjakan adalah dengan mengembangkan porsi inovasi, pendidikan, sumber daya manusia dan sumber daya alam secara bersama-sama. Empat faktor ini dikembangkan dalam kerangka ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menjadi pendorong daya inovasi dan kreativitas yang tinggi.  Harapannya Indonesia akan terdorong dengan 45% inovasi, 25% pendidikan , 20% sumber daya manusia dan 10% sumber daya alam.


Dunia pendidikan juga menunjukkan (terutama di level perguruan tinggi yang notabene sumber inovasi, penelitian dan pengembangan yang kuat), masih belum bisa berbicara banyak dengan universitas di luar negeri. Meskipun hal tersebut belum tentu menunjukkan kualitas yang sebenarnya.
Indonesia membutuhkan beberapa ciri sumber daya manusia yang dapat menunjang kearah Indonesia yang berinovasi, anatara lain:
·      The explorer : sumber daya manusia yang berani mengambil resiko dalam kreativitasnya
·      The Builder     : sumber daya manusia yang loyal dan berorientasi manajemen yang baik
·      The negotiation           : sumber daya manusia yang inovatif dan mengandalkan intutitifnya untuk menciptakan sesuatu
·      The Director   : sumber daya manusia yang berperan sebagaoi analis dan berfikir logis

Setiap individu di Indonesia dapat berperan sebagai salah satu dari posisi ini untuk menjadi player yang baik.
Salah satu hal yang harus dikembangkan sebagai bagian dari penciptaan produk penelitian yang unggul dan baik adalah penulisan hasil penelitian dalam kerangka publikasi. Publikasi menjadi penting sebagai referensi dan sumber informasi, dan menunjukkan posisi dan overlapnya dengan peneltian lainnya. Publikasi juga memberikan level kualitas yang baik karena di review oleh ahli sebidang. Publikais menjadi reputasi akademis yang tidak ternilai harganya, dan sebagai persyaratan kelulusan dalam konteks pendidikan tinggi.
Publikasi sebagai bentuk penulisan hasil penelitian harus menunjukan novelty yang berupa penyelesaian suatu permasalahan dan kontribusi pada ilmu pengetahuan. Untuk bisa mencapai novelty, maka penelitian harus dimulai dengan “state of the art” dari penelitian dan didukung oleh roadmap penelitian yang komprehensif.
Penelitian yang menggunakan “state of the art” diperlukan untuk menunjukkan bahwa penelitian tersebut perlu dikerjakan. Dengan tujuan untuk berkontrobusi pada keilmuan dan menuju kepada produk jadi. Peneliotian juga akan ditunjukkan bahwa bisa dikerjakan secara ilmiah.
Roadmap sebagai bagian penting penelitian, dapat dimulai dengan penelitian dasar, penelitian terapan, penelitian semi industri dan penelitian indutri. Langkah-langkah ini akan mendukung sebuah produk penelitian akan menuju dan menjadi produk riel industri. Setiap tahapan penelitian ini dihaislkan dari pengidentifikasian masalah, pengerucutan ide , desain dan menejemen penelitian, pengungkapan hasil dan publikasi pada sarana publikasi speerti jurnal atau paten.
Tips yang disampaikan prof. Nasikin untuk memulainya adalah dengan dua prinsip, yaitu “braekout habit-board-thinking” dan gunakan “what-if”.  Dengan dua hal tersebut maka apa yang dikerjakan dalam penelitian akan selalu menghasilkan sesuatu yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan pengembangan ilmu secara kontributif.


(#Mandau, #LPDP7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar