Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan
Kegiatan Program
Kepemimpinan hari ke 9 diisi dengan program Social Creative Competition (SCC).
SCC ini merupakan kegiatan yang mengharuskan semua dusun untuk menunjukkan
kreativitas berdasarkan disiplin ilmu yang dipelajari dapat memberikan
kontribusi kepada masyarakat sekitar Desa Gumati Resort. Kelompok Dewata
memilih dua kegiatan utama yaitu pelatihan pemurnian minyak jelantah yang
diikuti oleh ibu-ibu PKK desa Cikeas dan pengenalan vertical gardening serta pemilahan sampah di SDN 03 Cikeas.
Kegiatan pertama
yang kami lakukan adalah pengenalan vertical
gardening dan pemilahan sampah yang bertempat di SDN Cikeas 03. Alasan
utama kami memilih tema ini karena berdasarkan observasi yang kami lakukan pada
dua hari sebelumnya. Lokasi SDN 03 Cikeas berdekatan dengan tempat penampungan
sampah plastik yang menerima penjualan bekas-bekas botol. Selain itu, SDN 3
Cikeas tidak memiliki lahan yang luas, sehingga jumlah tanaman hijau di sekitar
sekolah sangat minim.
Pada pukul
09.00, kami memulai pembuatan vertical
gardening. Alat dan bahan yang digunakan adalah kawat, paralon, tanaman air
dan botol bekas. Vertical gardening
memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah perawatan yang relatif mudah dan
tidak membutuhkan lahan yang luas. Pembuatan vertical gardening selesai dilakukan pada pukul 10 pagi, bertepatan
dengan waktu istirahat siswa.
Kegiatan yang
dilakukan selanjutnya adalah penjelasan mengenai vertical gardening yang telah selesai dibuat. Kami menjelaskan
mengenai cara pembuatan, cara perawatan dan jenis tanaman yang dapat digunakan
untuk vertical gardening tersebut. Kegiatan
terakhir yang kami lakukan di kelas adalah foto bersama seluruh siswa dan
penyerahan piagam kepada pihak sekolah. Seluruh acara SCC di SDN 3 Cikeas
selesai dilakukan pada pukul 11.30 WIB.
Kegiatan
kedua yang kami lakukan adalah pemurnian minyak jelantah menggunakan kulit
pisang kepok dilakukan di Balai Desa Cikeas dengan sasaran Ibu-Ibu PKK. Jumlah
warga yang mengikuti program pelatihan ini ialah sebanyak 15 orang. Bahan baku
dan metode yang digunakan dapat dengan mudah diperoleh dan dipelajari oleh
masyarakat serta dapat dikembangkan dalam skala yang besar. Berikut ini ialah
skema cara kerja pemurnian minyak jelantah dengan kulit pisang :
Metode yang digunakan dalam proses pemurnian minyak jelantah ialah dengan 4M : Mengelap kulir pisang, Menumbuk kulit pisang, Merendam minyak jelantah dengan kulit pisang dan Menyaring minyak hasil rendaman. Untuk memperoleh hasil yang optimum dapat dilakukan dengan menggunakan kulit pisang kepok, pisang dihaluskan, perendaman dilakukan selama 1.5 jam, dan proses perendaman dilakukan secara berulang.
Metode yang digunakan dalam proses pemurnian minyak jelantah ialah dengan 4M : Mengelap kulir pisang, Menumbuk kulit pisang, Merendam minyak jelantah dengan kulit pisang dan Menyaring minyak hasil rendaman. Untuk memperoleh hasil yang optimum dapat dilakukan dengan menggunakan kulit pisang kepok, pisang dihaluskan, perendaman dilakukan selama 1.5 jam, dan proses perendaman dilakukan secara berulang.
Berdasarkan
hasil wawancara dengan warga, konsumsi minyak rata-rata warga per hari ialah
0.5 L dan menghasilkan minyak jelantah rata-rata 0.2 L. Penghematan yang dapat
dilakukan warga per hari setelah mengikuti program pelatihan ini dengan
estimasi harga minyak curah Rp 12.000/liter ialah Rp 2.400/hari = Rp
72.000/bulan = Rp 864.000. Luaran yang diharapkan dari pelatihan ini ialah
terpenuhinya kebutuhan masyarakat dengan adanya penyediaan produk pemurnian minyak
jelantah dengan kulit pisang, inovasi teknologi baru dalam pembuatan produk
pemurnian minyak jelantah diterapkan di masyarakat, masyarakat mudah dalam
mengelola limbah kulit pisang dan minyak jelantah, sehingga lingkungan lebih
sehat dan bersih, kualitas kesehatan masyarakat meningkat karena menggunakan
minyak jelantah yang telah mengalami pengolahan terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar