PROFIL ANGGOTA DUSUN MALEO
Penulis, peneliti, planner
Hidup berguna, bahagia, dan masuk
surga
ALOHA
Aloha adalah bahasa Hawaii yang
artinya “Aku sayang (peduli) padamu”. Jadi, saya ingin selalu peduli dengan sesama
manusia.
Aisar Labibi Romas
Pioneer, Pendobrak
Mewujudkan industry kendaraan robotic
dalam negeri yang berkelas dunia
HABIBIE
Mirip dengan nama tengah dan
mengidolakan B.J. Habibie sebagai role
model
Writer
Memberi manfaat ke banyak orang
DINEVHA
Sebuah company yang mengembangkan UKM
Planner
Berkelana ke sebanyak mungkin tempat
ACHAN
Singkatan dari Ade Chandra
Senyum, semangat, engineer
Menjadi muslim yang bertanggung jawab
dan membahagiakan orang lain
GAKUMANZUKA 学マン塚
GAKU→Bahasa
Jepang dari “belajar”, MAN→Orang atau singkatan dari “Firman”,
ZUKA→Diambil dari “Onizuka”, seorang tokoh guru dalam komik
Jepang yang berbuat apapun demi kebaikan muridnya
Drafter, Writer,
Planner and Analyst in legal affairs
Live
happily ever after
PRINCESS
Identik dengan wanita muda, cantik,
energik, berbudi pekerti baik/luhur, suka menolong orang lain dan selalu
berpikir positif.
Fokus pada detail
Meraih Nobel Prize!
YUDAPEDIA
Berasal dari Wikipedia, portal
ensiklopedia. Saya senang mengumpulkan informasi tentang science dibalik fenomena yang terjadi sehari-sehari. “Intuisi
bukanlah tradisi, akal bukanlah segalanya.”
Critical literacy and
Gender equity
Bermanfaat bagi keluarga, masyarakat,
dan negara
SWASTHYA
Nama adalah identitas unik dan doa
orang tua bagi anak. Swasthya adalah akar dari nama kedua yang berarti
kesehatan raga, akal, dan jiwa yang seimbang.
Menjadi seorang pemimpin masa depan
Membawa bangsa dan negara Indonesia
menjadi bangsa yang maju dan mandiri
IPHEYRDIAN
Iphey = panggilan dari kecil/masa
kanak-kanak sampai saat ini. Ipheyrdian = gabungan dari nama panggilan dan nama
lengkap (Iphey + Ferdian)
Pembicara
1: Reonaldus (Penerima Beasiswa LPDP Batch
6, pernah tinggal di Belanda)
Bapak Reonaldus adalah Penerima
Beasiswa LPDP Batch 6 yang pernah tinggal dan sekolah di Belanda. Beliau memberikan paparan dan penjelasan
tentang Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI).
Fungsi PPI yaitu sebagai tempat berbagai tips hidup murah (akomodasi,
sepeda, barang-barang warisan), jalan-jalan murah (jaringan PPI untuk dapat menginap
gratis ketika jalan-jalan lintas kota/negara di luar negeri). Melalui PPI, para pelajar juga dapat
menemukan tempat makanan dan masakan Indonesia sehingga dapat mengobati
kerinduan pelajar kepada Indonesia. Di
Belanda, PPI juga memberikan informasi salon dan bengkel sepeda yang memberikan
harga kompetitif dan terjangkau bagi mahasiswa.
PPI melalui berbagai misi kebudayaan berfungsi mengenalkan Indonesia ke
masyarakat sekitar. PPI seringkali dapat
membuat riset dan menghasilkan cerita yang menginspirasi. Seringkali PPI juga menjalankan fungsi
pengawasan bagi kegiatan DPR yang mengadakan sosialisasi atau studi banding di
negara-negara Eropa dengan visi, misi, dan agenda yang tidak jelas dan terkesan
hanya jalan-jalan dan menghabiskan anggaran saja. Dengan bergabung dalam PPI, para pelajar
dapat sharing ide dan gagasan tentang perubahan, strategi dan aksi.
Sekilas dijelaskan tentang sejarah PPI
yang dimulai pada tahun 1908, ketika ada perkumpulan Perhimpunan Hindia Belanda
yang pada tahun 1922 berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia. Dalam perjalanannya, PPI mengalami
perkembangan yang pesat pada periode tahun 1980-2011 yang ditandai dengan berdirinya
PPI di berbagai penjuru dunia, seperti misalnya di Jepang, Jerman, Australia,
dan India. Jumlah PPI di seluruh dunia
ada di sekitar 23 negara. Pada tahun
2007, pada suatu konferensi pelajar Indonesia di Sydney, Australia, didirikan
PPI Dunia yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sharing
pengalaman belajar di Jerman, disarankan pelajar lebih baik mempelajari bahasa
Jerman untuk kelancaran komunikasi dengan penduduk lokal. Untuk PPI Belanda dinilai sebagai PPI yang
paling aktif. Kekompakan PPI Belanda
disebabkan karena wilayah negara yang kecil, sehingga mudah dijangkau. Untuk kondisi di Amerika Serikat, PPI antara
ada dan tiada, dan lebih eksis Persatuan Mahasiswa di Amerika Serikat
(Permias). Kebanyakan mahasiswa di UCLA
dan University of Berkeley. Kegiatan
yang dilakukan difokuskan pada budaya. Kegiatan
yang dilakukan PPI: kegiatan olah raga, sosial budaya, pendidikan, kontrol
sosial.
Apakah kita
masih perlu PPI? Case study: dimanapun
kita berada, pasti ada orang Indonesia, sehingga tidak perlu dibuatkan
organisasi khusus. PPI masih diperlukan
sebagai organisasi untuk mempromosikan Indonesia di dunia internasional.
Pembicara
2: Radyum Ikono, M.Eng (Penerima Beasiswa
LPDP Batch 6, pernah tinggal di Jepang)
Ada beberapa pertimbangan
mencari “jodoh” kampus mana yang akan dipilih, dengan mempertimbangkan kualitas
kampus yang dapat dilihat dari rangking universitas, antara lain melalui
peringkat yang dilakukan antara lain oleh THES dan Shanghai. Pertimbangkan kualitas keilmuan/professor,
melalui google scholar untuk mengetahui jumlah publikasi yang dikeluarkan oleh
professor tersebut. Minimal professor
yang baik/reputable memiliki 2 (dua) publikasi internasional. Menghubungi professor dapat dilakukan melalui
pengiriman e-mail yang singkat, padat, dan to the point sehingga professor
langsung memahami apa yang diminta oleh calon mahasiswa. Pertimbangkan juga karakteristik negara
tujuan, berikut kota yang akan dipilih dan bahasa apa yang dipakai sehari-hari
pada negara tersebut. Hal ini terkait
dengan kenyamanan dan keamanan studi agar program belajar dapat diselesaikan
tepat waktu. Pertimbangan lain adalah
jenis metode belajar, apakah mengambil research atau coursework.
Pada proses pra
keberangkatan, yang perlu diperhatikan adalah visa, housing dan mengenali kota
tempat tujuan. Pertimbangan perubahan
status, apakah menikah dulu atau tidak.
Juga pertimbangan untuk membawa keluarga atau tidak, karena semua
pilihan itu memiliki konseuensi masing-masing.
Calon pelajar juga harus siap dengan survival kit berupa uang cash dan
kompas. Sebelum berangkat juga
disarankan untuk melakukan kontak dan komunikasi dengan pelajar Indonesia yang
sudah settle di kota tujuan, sehingga memiliki gambaran tentang kehidupan di
kota tersebut. Pertimbangan kuliah di
dalam dan di luar negeri, yang meliputi internasionalisasi studi, peluang pasca
studi, melakukan hal yang riil untuk Indonesia, lebih produktif di dalam negeri
di banding yang di luar negeri
Pertimbangan
Akademis ketika Studi. What to consider:
adjustment dengan budaya akademis dan professor. Master by Research dan Doktor harus memiliki
catatan rutin mingguan/bulanan.
Manfaatkan kesempatan. Belajarlah
dari kisah gagal orang lain. Pertimbangan
Non Akademis ketika Studi. Biaya hidup,
keagamaan, keluarga (eligibility dkk, kenyamanan keluarga, anak, suami-istri
kuliah). Networking dengan komunikasi
lokal dan komunitas Indonesia. Mempromosikan budaya Indonesia. Mencoba merintis bisnis.
Ketika akan
pulang, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Perencanaan keuangan dan karir harus
matang. Administrasi kepulangan. Packing barang, apakah akan di take over,
dibuang, atau dikirim.
Hari ke-6: Kiat Menulis Publikasi Ilmiah
Professor
Nasikin seorang Professor yang mengajar di Fakultas Teknik Kimia UI, berkenan
share dan memberikan penjelasan dan motivasi tentang kiat penulisan untuk
publikasi ilmiah. Beliau menjelaskan
bahwa perlu ada perubahan pola pikir seseorang bahwa menempuh pendidikan formal
tidak hanya untuk mendapatkan gelar dan dibutuhkan untuk naik pangkat, melainkan
harus diniatkan untuk membuat riset baru yang bermanfaat bagi masyarakat. Saat ini masyarakat seringkali tidak dapat
menghindari “jebakan” pendidikan, sehingga sekolah dianggap sebagai ajang
mencari gelar dan mengaburkan esensi sekolah di pendidikan tinggi (terutama di
tingkat magister dan doktor).
Seharusnya, setiap mahasiswa yang melanjutkan pendidikan magister dan
doktor harus melakukan riset yang memiliki makna and make the research
different.
Rendahnya jumlah riset yang dilakukan
oleh mahasiswa Indonesia, berpengaruh kepada rangking Human Development Index
(HDI) Indonesia yang berada pada peringkat 121.
Sebagai perbandingan, di tempat pertama HDI ditempati oleh Norwegia, peringkat
5 ditempati oleh Jerman, peringkat 10 ditempati oleh Jepang. Sebagai perbandingan dengan negara tetangga
anggota ASEAN, pada peringkat 64 ditempati oleh Malaysia dan peringkat 127 ditempati
oleh Vietnam. Salah satu cara menaikkan
rangking HDI yaitu dengan mengubah mindset dan paradigma “jebakan” pendidikan,
sehingga mahasiswa Indonesia akan menjadi insan akademis yang mampu membuat
riset berkualitas. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kemajuan bangsa yaitu inovasi (45%), pendidikan (25%), SDM (20%),
dan SDA (10%). Pentingnya menulis publikasi yaitu
sebagai upaya meningkatkan kapasitas.
Informasi riset yang dilakukan dijadikan referensi bagi orang lain dan
menjaga kemungkinan adanya riset yang overlapping dengan riset lain. Informasi riset ini di review oleh ahli
se-bidang di seluruh dunia, sehingga ada pengakuan hasil dan mutu riset orang
lain. Dalam melakukan riset, mengingat
keterbatasan pengetahuan keilmuan dari masing-masing orang, maka seorang
peneliti tidak harus melakukan riset sendirian.
Peneliti dapat melakukan multi disciplinary research, yaitu mengajak
teman-teman lintas keilmuan untuk berperan serta dalam riset.
Syarat hasil riset untuk dapat
dipublikasikan yaitu adanya novelty, yaitu sesuatu yang baru yang belum pernah
ada, riset yang membutuhkan inovasi, menyelesaikan masalah dan mempunyai
kontribusi pada ilmu. Mahasiswa dapat
melakukan dan membuat riset yang unggul dan bermanfaat dengan cara membuat
state of the art riset dan membuat roadmap yang jelas. State of the art dan roadmap harus dapat
menjawab pertanyaan tentang perlunya riset dilakukan (kontribusi pada
perkembangan ilmu yang bermuara pada produk yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk peningkatan kualitas hidup.
Riset juga harus bisa dilakukan (secara ilmiah semua prosedur dapat
dikerjakan).
Pembuatan state of the art penting
dilakukan sehingga tahu posisi dari pekerjaan anda. Referensi didapatkan dari jurnal. Selanjutnya, mahasiswa membuat roadmap riset
sampai muara riset berupa produk yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan
manusia. Referensi didapatkan dari
paten. Cara menyusun roadmap yang baik
yaitu menggunakan metode “mulai dari akhir”, dengan menentukan hasil akhir yang
sesuai dengan problem yang diselesaikan.
Kemudian tentukan bidang unggulan untuk mencapai hasil akhir dan membuat
tahapan riset dari penyelesaian problem yang paling dasar sehingga dapat
dilakukan seleksi pada setiap tahap riset.
Sebagai penutup, Professor Nasikin
memberikan nasehat agar penelitian dapat dimulai dengan membuat ide-ide “gila”
dan tidak biasa, tetapi realistis dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Professor Nasikin mencontohkan tentang hasil
riset beliau berupa cairan penghemat bahan bakar minyak dengan merek paten
BioPower. Riset ini terinspirasi dari
keinginan beliau untuk menghemat penggunaan bahan bakar minyak.
Hari ke 2 s.d. 3: 2 Hari Merasakan Menjadi TNI AD
9
November 2013 merupakan hari yang telah dijadwalkan untuk berangkat ke Mess
Rindam Jaya TNI AD yang berlokasi di Condet, Jakarta Timur. Hari itu, kami tiba
pukul 11.00, cukup terlambat dari yang telah dijadwalkan sebenarnya. Namun,
semangat kami dan semangat para pelatih dari TNI AD tidaklah pudar.
Setelah
acara penyambutan dari TNI AD, dikarenakan hari sudah siang, kami langsung
dipersiapkan untuk sholat Dhuhur berjama’ah di Masjid komplek Mess Rindam Jaya.
Sesaat setelah sholat, kami langsung bergerak menuju ruang makan untuk makan
siang. Baru beberapa jam di Mess Rindam Jaya, kami sudah sangat merasakan
didikan tentang disiplin atau ketepatan waktu dan manajemen waktu. Hal ini
karena saat makan siang, kami dituntut menghabisakn menu yang tersaji, apapun
menunya dengan range waktu yang sangat cukup singkat. Dilengkapi dengan berbagai
aturan dan tatacara sebelum dan sesudah makan. Bahkan, menuju dan dari Masjid
At Taqwa untuk sholat Dhuhur pun harus dilakukan dengan berbaris oleh seluruh
peserta PK7.
Berkeliling
Mess Rindam Jaya TNI AD adalah agenda setelah sholat Dhuhur dan makan siang.
Kami ditunjukkan tempat – tempat penting seperti Masjid, Kesehatan, Gedung Utama,
Lapangan Hitam, kantin, koperasi, TK Kartika Chandra, dan lain – lain. Selesai
berkeliling ke komplek Mess Rindam Jaya TNI AD, kami dipersilahkan untuk
membersihkan diri. Dengan waktu pembersihan diri yang super cepat, setelah itu,
kami di didik disiplin dengan lebih intens via Peraturan Baris Berbaris atau
biasa disebut dengan PBB.
Cukup
berpeluh keringat dalam praktek PBB, berangkatlah kami menuju Masjid untuk
menunaikan sholat Maghrib dan dilanjutkan dengan makan malam. Rehat sejenak
setelah makan malam, kami langsung
bergerak kembali ke Masjid untuk melaksanakan sholat Isya’ berjamaah. Setelah
Isya’, kami ada sharing season dengan salah satu pelatih kami, yakni Lettu
Hengki. Lelah dengan agenda hari itu, setelah sharing kami pun beristirahat.
Para peserta putra di barak Siswo Miharjo, sedangkan peserta putri menginap di
barak Siswono Parman.
Pagi
di tanggal 10 November 2013, kami dibangunkan jam 4 untuk melakukan sholat
Shubuh, kemudian langsung dilanjutkan dengan senam pagi dan pembersihan, baik
pembersihan diri maupun pembersihan barak dan toilet. Setelah semuanya bersih,
kami kembali berbaris menuju ruang makan untuk sarapan bersama-sama. Lalu, kami
beranjak ke materi utama hari ini, yaitu Halang Rintang. Menunggu waktu makan
siang, kami mengulang kembali materi PBB yang dipandu oleh Pelatih Carkiman.
Memasuki
saat siang, kami menuju ke materi utama yang kedua yaitu Wawasan Nusantara yang
disampaikan oleh Sersan Mayor Wasid S. Kemudian setelah Ashar, kami
bersenang-senang untuk games di lapangan bersama Sersan Mayor Asep. Games yang
sangat seru dan cukup mendebarkan.
Memasuki
malam, yang terhitung sebagai malam terakhir di Mess Rindam Jaya TNI AD, kami
melanjutkan waktu bersenang-senang kami dengan Sersan Mayor Asep. Malam itu,
Sersan Mayor mengajari kami Senam Komando diiringi lagu Dua Kursi. Lelah
bersenam komando dengan Sersan Mayor Asep, kamipun beristirahat.
Di
hari ketiga, 11 November 2013, yang merupakan hari terakhir kami di Mess Rindam
Jaya TNI AD, kami memulai hari seperti kemarin. Diawali dengan sholat Shubuh
pada jam 4, kemudian sarapan dan pembersihan diri & barak, kami kembali ke
Desa Gumati tepat pada pukul 7.00.
Chirpstory:
Resume
Bumi Perkemahan Taman Nasional Halimun Gunung Salak
Kamis dan Jumat
7-8 November 2013, kami melaksanakan persiapan dan pelaksanaan kegiatan LPDP
PK7 ke Bumi Perkemahan Taman Nasional Halimun Gunung Salak disambung dengan
perjalanan menuju ke Rindam Jaya untuk kegiatan 3 hari 2 malam di Rindam
Jaya. Meskipun nampaknya seluruh peserta
telah mengetahui jadwal kegiatan tersebut dan mempersiapkan segala kelengkapan
yang diperlukan, namun ternyata alampun berkehendak lain.
Sesampainya kami
di lokasi, tidak lama kemudian hujan deras pun turun. Beberapa kegiatan yang telah dipersiapkan
panitia tidak dapat terlaksana – contohnya api unggun dan pertunjukan
kebudayaan yang direncanakan akan diadakan kesokan harinya. Sebagai peserta, kami pun bersyukur karena
kami memiliki kesempatan lebih lama untuk beristirahat dalam tenda seadanya
yang kebanyakan bocor, hingga akhirnya beberapa peserta dan panitia mengambil
inisiatif untuk mengadakan acara sharing pengalaman dan cerita kesuksesan
peserta.
Di hari kedua
lokasi Gunung Salak, kami pun bersiap untuk melakukan trekking mendekati puncak gunung salah – tepatnya menuju ke Kawah
Ratu. Hal yang menarik adalah, waktu
tempuh rute yang direncanakan ternyata tidak sesuai dengan perkiraan. Sehingga kami pun terpaksa berbalik arah
sebelum mencapai titik tujuan karena langit mulai mendung. Dalam perjalanan pulang, kembali hujan pun
turun dengan derasnya. Hujan tidak
berhenti sampai mendekati waktu pelaksanaan api unggun dan pelaksanaan
pertunjukan kebudayaan. Namun, saat
lebih dari separuh kelompok selesai melaksanakan pertunjukannya masing-masing,
hukanpun kembali turun. Banyak dari
penonton memilih untuk berteduh, sehingga kegiatan pun menjadi kurang efektif.
Apa yang
diutarakan di atas terkesan pesimistis, namun apabila dicermati banyak sekali
hikmah pelajaran berharga yang dapat kita petik. Dengan memberikan jadwal kegiatan jauh
sebelum hari-H, peserta dapat mempersiapkan segala keperluan sejak jauh
hari. Hal ini mengajarkan kepada kita
untuk selalu mengantisipasi apa yang akan kita hadapi. Memang benar bahwa apa yang kita rencanakan
dapat berjalan tidak sesuai dengan kehendak kita. Namun setidaknya dengan antisipasi kita dapat
mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi, contohnya dengan mempersiapkan
keperluan pakaian dan perlengkapan selama di lokasi acara.
Salah satu
bentuk antisipasi selain dengan persiapan yang baik adalah dengan selalu siap
dengan plan B, C, dan bahkan plan-plan lainnya. Sebagai contoh, sering kita mendengar kutipan berikut, “quitters
never win, winners never quit.” Namun saat tiba waktunya kita menemui rintangan
yang sangat tidak mungkin untuk kita lewati, banyak hal yang dapat kita lakukan
baik dengan cara memutari ataupun menghindari rintangan untuk dapat melewati
jalan lain.
Hikmah lain yang
dapat kita petik adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisi yang sangat
terbalik dengan apa yang kita harapkan; serta kemampuan untuk memecahkan
masalah saat menghadapi skenario terburuk. Persiapan,
antisipasi, adaptasi, dan pemecahan masalah adalah beberapap dari banyak hikmah
yang dapat kita petik selama kegiatan di Taman Nasional Halimun Gunung
Salak. Kemampuan-kemampuan tersebut akan
sangat berharga saat kita – peserta PK7 LPDP – melaksanakan studi baik di dalam
maupun di luar negeri.
Rabu,
6 November 2013, merupakan hari pertama kami, Dusun Maleo di Program
Kepemimpinan (PK) LPDP Angkatan 7. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu
Indonesia Raya yang dipimpin oleh Ibu Iswanti beliau adalah calon mahasiswa
program Doktor yang rencananya akan mengambil di Nanyang University of
Singapore, dilanjutkan dengan pelafalan Ikrar LPDP Angkatan 7 yang dipimpin
oleh Mas Hendra. Pembukaan berjalan khidmat dan dihadiri oleh Direksi LPDP.
“Selamat
datang di LPDP! Gerbang menuju dunia yang lebih baik.” Merupakan kalimat
pembuka dari sambutan Bapak Eko Prasetyo selaku Direktur Utama LPDP. Indonesia
merupakan bangsa yang besar, jaya dari masa ke masa dan telah melewati dan
memiliki modal kemerdekaan. Akan tetapi, kemerdekaan bangsa ini tidak optimal,
kedaulatan bangsa hanyalah kata belaka. Menurut Bapak Eko, LPDP didirikan untuk
memeberikan solusi untuk mengoptimalkan kemerdekaan bangsa, terutama di bidang
pendidikan sebagai hak seluruh rakyat Indonesia. Sebagai calon penerima
beasiswa, kami diibaratkan sebagai kaum elitis,
yang memiliki kesempatan untuk menuntut ilmu di tingkat yang lebih tinggi.
Minimalnya, sebagai elitis kami harus
mampu memerdekakan rakyat dan menegakkan kedaulatan nusantara. Dalam sambutannya,
Bapak Eko Prasetyo memberikan dua nasehat utama. Pertama, untuk menggambar, membangun,
dan memvisualisasikan mimpi kami di luar sana, kemudian kembali ke tanah air
dan mewujudkan mimpi 250 juta rakyat Indonesia. Kedua, untuk menjadi pemimpin yang
otentik, pemimpin yang memiliki jati diri, bukan pemimpin dengan topeng yang
disematkan oleh orang lain. Sambutan ditutup dengan pembukaan PK LPDP Angkatan
7 secara resmi.
Acara
dilanjutkan dengan penampilan dari Komunitas Taman Suropati Chamber (TSC),
organisasi yang berkecimpung di bidang kebudayaan, untuk melestarikan lagu dan
budaya daerah. Penampilan biola trio yang dipimpin oleh Bapak Ages, membawakan
lagu daerah dengan sangat indah dari Aceh hingga Papua, yaitu Bungong Jeumpa,
Bungo Kambang, Soleram, Surilang, Manuk Dadalim Yo Prokonco, Bolelebo, Huhate,
Ampar-ampar Pisang, dan Yamko Rambe Yamko. Penampilan TSC ditutup dengan lagu
Tanah Airku, yang dinyanyikan bersama oleh seluruh peserta PK 7.
Tanggal : 6 November 2013
Materi 1 ; Yusuf Kala
Dipandu oleh: Bapak Eko Prasetyo
Hari pertama adalah hari paling menyenangkan. Pada
hari pertama ini peserta dipertemukan dengan seorang tokoh bangsa yang sudah
memiliki pengalaman menjadi pemimpin bangsa, guru besar bangsa dan seorang ahli
ekonomi alamiah yang lahir dari pengalaman. Beliau adalah bapak Yusuf Kalla.
Dalam pengantar diskusinya yang kurang lebih berdurasi 30 menit Bapak Yusuf
Kalla memulai pembicaraan dengan bercerita.
Dalam sebuah pertemuan dia ditanya oleh peserta,
“Menurut bapak apa prioritas bangsa ini?” beliau menjawab bahwa memajukan
bangsa tidak dapat dibuat dalam skala prioritas. Menurutnya memajukan bangsa
haruslah dilakukan secara serentak di semua sector. Bangsa ini membutuhkan
perekonomian yang baik, membutuhkan pendidikan yang baik, membutuhkan sarana
prasarana, membutuhkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik dan semua
lini harus diprioritaskan. Hal ini berarti semuanya penting untuk memajukan
bangsa. Sehingga diperlukan upaya simultan untuk mencetak para pelaksana dan pemimpin
untuk memajukan bangsa.
Pertanyaan yang juga menjadi point dalam diskusi
bersama Bapak Yusuf Kala adalah, bagaimana cara mencetak pemimpin? Menurut
beliau semua manusia adalah pemimpin, pemimpin beda dengan penguasa, beda
dengan atassan. Kepemimpinan bisa dimulai dari hal terkecil misalnya seperti
memimpin rumah tangga hingga pemimpin bangsa.
“Anda adalah orang yang beruntung, terpilih oleh
Negara untuk dibantu dan dipilih kemudian diarahkan. Kemajuan Anda digunakan
untuk memajukan bangsa,” Sambung Pak JK dalam diskusinya. Peserta penerima
beasiswa LPDP ini harus bersyukur terpilih menjadi penerima program ini.
Program ini adalah program yang baik. Dengan bersyukur Allah akan menambah
nikmat dari rasa syukur yang ada. Salah satu cara bersyukur dengan belajar
dengan baik, dan menghabiskan waktu dengan sebaik baiknya untuk menggali dan
menimba pengetahuan.
Berbicara tentang kemajuan bangsa, sebuah bangsa
bisa diukur dari beberapa indicator. Kemajuan diukur biasanya dari segi
ekonomi. Muncullah ukuran ukuran kemajuan, misalnya ekonomi (GDP), namun dari
semua ukuran itu yang terpenting adalah bagaimana kita mencapai kemakmuran.
Kemakmuran adalah dengan adanya sebuah nilai tambah, nilai tambah dengan apa?
Nilai tambah dapat diperoleh dari teknologi, kemudian pertanyaannya teknologi
diperoleh dari mana, jawabnya adalah pendidikan. Kemudian pendidikan diperoleh
dari mana, jawabnya adalah dengan ekonomi yang baik. Oleh karena itu semua
bidang sangat terkait dan saling simultan satu sama lain.
Bapak Yusuf Kalla juga bercerita, dahulu ada program
beasiswa BPPT. Beasiswa ini cukup besar membiayai banyak mahasiswa Indonesia
untuk bersekolah ke luar negeri. Namun demikian, hasil hari beasiswa ini
dimanfaatkan oleh Negara lain, misalnya Singapura dan Brazil. Beliau menambahkan
bahwa konsep LPDP ini disusun lebih umum agar bisa dimanfaatkan dengan lebih
tepat.
Dalam kesempatan ini Bapak Yusuf Kalla juga
menekankan tentang pentingya ilmu. Kenapa ilmu sangat penting? Karena ilmu itu
dinamis, selalu berkembang dengan pesat sekali, ilmu yang paling pesat
perkembangannya adalah IT. IT berkembang 2x setiap 18 bulan. Sehingga kita
harus melalukan riset untuk mendapatkan ilmu teknologi. Yang kedua yg paling
berkembang adalah ilmu kedokteran. Kedokteran berkembang setiap dua tahun.
Beliau menekankan bahwa Indonesia harus mampu mengejar ilmu pengetahuan dan
teknologi ini. Apabila tidak kita hanya menjadi konsumen ilmu. Kita bisa
melihat tetangga kita Malaysia mengirim orang ke luar negeri lebih besar dari
pada Indonesia, China juga demikian, oleh karena itu Indonesia tidak boleh
tertinggal dengan mereka.
Beliau berpesan pada semua penerima beasiswa LPDP
angkatan 7 bahwa “Negara membutuhkan Anda semua.” Menjadi apapun Anda itu tidak
penting, akan menjadi PNS atau bukan. Bekerja dimanapun juga tidak menjadi
penting, yang terpenting adalah profesionalisme dan kewajiban Anda adalah
kembali ke tanah air. Ilmu berbeda dari teknologi. Ilmu dapat diambil dari
kelas, namun teknologi diambil dari pengalaman lapangan. Pengalaman adalah guru
yang terbaik. Sebab guru mengajar terlebih dahulu baru kemudian menguji, namun
pengalaman menguji dahulu baru mengajarkan.
Di dunia ini hanya ada tiga Negara yaitu Indonesia,
Taiwan dan Argentina, yang membudgetkan 20% anggaran Negara untuk pendidikan.
Beasiswa ini bukan ikatan dinas, namun lebih baik ikrar karena hukumnya Tuhan.
Pesan bapak JK yang lain adalah: Majukan diri anda terlebih dahulu baru bisa
memajukan bangsa, Memakmurkan diri anda sendiri baru bisa memakmurkan orang
lain, Jujur adalah, apabila Anda punya kesempatan untuk melanggar namun tidak
melakukannya.
Dalam penutupan diskusi beliau memberikan penekanan
bahwa bangsa ini membutuhkan pemimpin yang tidak hanya jujur namun mampu
menguasai masalah, misalnya untuk menguasai orang orang disekitarnya agar juga
bertindak jujur. Penerima beasiswa ini diharapkan akan menjadi pemimpin bangsa
kedepan melalui tahapan demi tahapan. Karena pemimpin tidak tercetak begitu
saja, dia akan melalui proses yang panjang, dan step by step.
Sesi
ke 2: What Why and How to LPDP
Bapak Eko Prasetyo
Bapak Eko Prasetyo memberikan pengantar pertama
dalam diskusi Materi ke dua pada hari pertama pelatihan kepemimpinan angkatan 7
LPDP. Beliau memulai dengan sebuah cerita, tentang seorang anak negeri yang
mantan menteri perekonomian. Mantan menteri tersebut mengatakan, “Kenapa di
kampus kampus terbesar di dunia, orang Indonesia sedikit, padahal Indonesia
adalah Negara yang kaya dan memiliki sumber daya alam yang banyak.” Pertanyaan
tersebut menjadi perenungan yang dalam dan menjadi titik balik bagi sebuah
program yang sekarang dinamakan LPDP.
Program ini lahir dari keprihatinan terhadap
lemahnya Sumber Daya Manusia Indonesia khususnya dalam mengelola pendidikan.
Selain itu Negara ini belum mampu mengelola value added (nilai tambah) yang
selama ini masih dikuasai oleh Negara asing. Nilai tambah ini harus dikuasai
oleh Indonesia. Sehingga diperlukan program yang spektakuler dan berani
mendanai pendidikan bagi bangsa. Maka LPDP dihadirkan untuk mencoba
menjembatani kesenjangan tersebut.
Bapak Kahar
Kenapa LPDP mengambil ranah beasiswa, padahal kita
berada di dalam kementerian keuangan. Secara organisasi kita berada di bawah
kementrian keuangan. Dalam hal beasiswa, meskipun kementarian keuangan, saya
ditugaskan oleh kementrian pendidikan untuk bergabung dalam kementerian
keuangan. Tugas pokok saya adalah mengawal penggunaan dana Pak Madum, fungsi
saya untuk mengeluarkan uang (mencairkan). Ada tiga dewan penyantun kami, yang
menjadi ruh LPDP, yaitu: kementerian pendidikan dan kebudayaan, kementerian
keuangan dan kementerian agama. Khusus beasiswa yang LPDP berbagi segementasi,
untuk dikti beasiswanya untuk para dosen, beasiswa unggulan untuk calon dosen.
LPDP punya segmentasi seluruh massyarakat Indonesia selain dari dosen. Target
sasaran beasiswa ini akan lebih besar, hanya focus pada magister dan doctor.
Ada juga beasiswa penelitian untuk tesis dan desertasi. Beasiswa ini diberikan
kepada mahasiswa yang tidak mendapatkan beasiswa belajar, dan tidak mendapatkan
beasiswa dari program lain.
Ada beaya penulisan tesis dan desertasi tersendiri
ada di LPDP. 34% adalah fresh graduate. Ini adalah fenomena baru untuk
Indonesia. Kuota untuk diberangkatkan oleh LPDP adalah siapa yang sudah
memenuhi syarat. Hal ini akan lebih baik karena dana akan tersalurkan dengan
baik. Target tahun ini adalah 1200 orang dan tahun depan (2013) adalah 2500
orang. Input yang lebih baik akan memberikan output yang lebih baik.
Bapak Mahmud
LPDP bukan sekedar pemberi beasiswa, namun sebagai
perwakilan LPDP di kampusnya masing masing. Perlu memperhatikan branding
Indonesia, karena masing masing dari kita adalah duta Indonesia. Apa bedanya
LPDP dengan beasiswa yang lain? Beasiswa ini bukan hanya sekedar untuk
memberikan biaya kuliah, beasiswa ini mencetak pemimpin. Pemimpin ada karena
pilihan. Dalam PK diharapkan masing masing dari peserta mampu menemukan
passionnya.
Sumber daya berasal dari kementerian keuangan,
secara birokrasi akan lebih cepat karena tidak perlu ada pengajuan kepada
Negara. Pendapatan terbanyak Indonesia berasal dari pajak. Pajak berasal dari
corporate, misalnya: hotel, rokok, minyak, dll.
Materi 3
Oleh : Bpk. Jimly Asshiddiqie (Ketua Mahkamah
Konstitusi 2003 – 2008)
Masa depan pemberantasan korupsi di Indonesia
Salah satu aspirasi yang ditangkap dalam reformasi
adalah anti korupsi. Korupsi di Indonesia harus di berantas, baru baru ini
tertangkap ketua MK yang korupsi. Haru diberikan hukuman yang sebesar besarnya
(misalnya hukuman mati dua kali). Anti korupsi jangan dijadikan jargon semata,
namun harus diimplementasikan dengan baik.
Ideologisasi, semua orang berebutan menunjukkan
bahwa dirinya adalah anti korupsi. Sok anti korupsi, seakan marah dengan
koruptor namun mereka juga melakukannya. Sebagai orang intelektual, kita harus
berhati hati. Korupsi saat ini telah sistemik dan tidak terukur. Apakah benar
dahulu lebih korup namun tidak kelihatan? Dahulu masih lebih tertib dari
sekarang. Solusinya tidak cukup hanya dengan mendidik anti korupsi. Selam system
bernegara ini membuat orang korup, selama itu akan terus memakan korban. Semua
yang masuk dalam system ini akan ikut larut. Apabila Anda masuk dalam system
yang korup anda akan korup. Korupsi artinya penyalahgyunaan kekuasaan, siapa
saja yang memiliki kekuasaan akan memiliki kesempatan untuk korupsi.
Bagaimana mengatur pola hubungan antara individu dan
institusi. Yaitu pembedaan antara dua kepentingan pribadi dan institusi. Di
Amerika telah ada Undang Undang larangan Konflik Kepentingan. Hal ini tidak
mudah di praktikan, meskipun mudah diomongkan. Sanggupkah Anda memisahkan
urusan pribadi dan urusan institusi, tidak mudah dan tantangan kita semua.
Sistem harus diinstal dan tradisi budayanya harus
dipisahkan urusan pribadi dan urusan institusi. Misalnya, hakim membuat
keputusan, lalu dipuji orang kemudian di puji. Maka pujian terhadap hakim
adalah pujian untuk semua. Jika ada orang yang marah marah maka kita tidak
boleh tersinggung karena hal tersebut merupakan hak setiap orang, tersinggung
adalah pribadi.
Pasal penghinaan kepada presiden dibatalkan, karena
ada 2 macam penghinaan 1) penghinaan terhadap presiden, 2) penghinaan terhadap
orang lain. Kemudian yang ditetapkan adalah penghinaan terhadap orang lain,
delik biasa.
Hukum makin lama makin tumpul. Saya usulkan pidana
mati untuk korupsi. Sebab pencara sudah penuh dan dirasa hukuman ini tidak
efektif lagi. Jenis jenis kejahatan baru makin banyak, yaitu jenis kejahatan
lama dan jenis kejahatan baru (malaprohibita), contohnya ganja.
Penjara menjadi school of criminal, saat ini menjadi
pusat perdagangan obat bius, narkoba, dll. Sebagian besar penjara kita penuh.
Penjara di Bogor tiga kali lipat dari kapasitas yang ada. Gejala penuhnya
penjara di seluruh Indonesia sudah terjadi sudah lama. Penjara itu juga tidak
efektif. Kita tidak bisa hanya mengandalkan penghukuman, yaitu semestinya
dengan pemiskinan.
Fungsi pencegahan lebih utama dari perbaikan.
Perbaikan utama adalah system harus dibenahi. Untuk membenahi kita memerlukan
pemimpin. Pemimpin Cuma tiga pekerjaananya: system building, system
enforcement, and role model. Sebagaimana hukum Islam yang menjadi quran di
dalam agama Islam adalah Quran, Quran adalah simbolisasi dari law. Muhammad
adalah role model.
Di Indonesia, ketergantungan terhadap person lebih
dominan dari pada system.
KPK di sector hilir dan presiden di sector hulu.
Yang terjadi saat ini sector hilir bekerja namun sector hulu tidak bekerja.
Kebebasan ada gunanya namun banyak mudhorotnya. Cita cita modern bukan hanya
liberty, namun juga prosperity.
Kesenjangan politik namanya dinasti. Jika kebebasan
tidak diimbangi dengan solidaritas dan keadilan maka tidak berfungsi.
Sistem harus terus menerus diupdate. Kualitas moral
individu sangat mempengaruhi pelaksanaan hukum. Sistem building harus terus
menerus di update, dan di tegakkan supaya efektif supaya bekerja.
CHIRPSTORIES
Mari kita serius, diawali dgn kejujuran, dijalani dgn kejujuran, dan diakhiri dgn kejujuran #lpdp7 #maleo @LPDP_RI
maleo_LPDP7 18 hours ago
@LPDP_RI: Master mau lanjut Ph.D? Bisa.. Master mau ambil spesialis? Bisa.. Ambil program dbl degree? Bisa.. @BeasiswaIndo #lpdp7 #maleo
maleo_LPDP7 18 hours ago
Pemimpin tidak cukup hanya berbekal knowledge, pemimpin membutuhkan soft skill & good attitude. LPDP creates leader #lpdp7 #maleo @LPDP_RI
maleo_LPDP7 19 hours ago
Cobalah utk melakukan riset di luar Indonesia, spy bs menyerap ilmu dr negara lain, bukan data kita yg keluar. #lpdp7 #maleo @LPDP_RI
maleo_LPDP7 19 hours ago
LPDP akan menyediakan beasiswa afirmasi bagi masyarakat di daerah sulit, support utk penguatan bahasa #lpdp7 #maleo @LPDP_RI
maleo_LPDP7 19 hours ago
Impian seorang mantan menteri: ada orang Indonesia di tiap kelas di to universities di seluruh belahan dunia #lpdp7 #maleo @LPDP_RI
maleo_LPDP7 20 hours ago
Menjadi pemimpin yg memiliki jatidiri adalah tantangan bagi sluruh pnerima beasiswa LPDP ketika kembali dari studinya #lpdp7 #maleo @LPDP_RI
Reply RT Favorite maleo_LPDP7 20 hours ago
Nice quote @Pak_JK, cape' adalah saat pikiran dan badan tidak sejalan..#lpdp7 #maleo @LPDP_RI
maleo_LPDP7 21 hours ago
Tuntut pendidikan setingginya lalu kembali membangun NKRI & menjadi pemimpin yg akan membawa NKRI sbg bangsa yg maju!#lpdp7 #maleo @LPDP_RI
maleo_LPDP7 21 hours ago
Calon pemimpin Indonesia saat ini trbatas.5thn yg mendatang Indonesia akan kesulitan memilih krn banyaknya pilihan! #lpdp7 #maleo @LPDP_RI
maleo_LPDP7 23 hours ago
@kang_wahid Penerima beasiswa LPDP, adalah elites yg telah bersaing dari 20ribu pelamar sluruh Indonesia! #lpdp7 #maleo @LPDP_RI
maleo_LPDP7 23 hours ago
Jujur itu ketika anda pny kesempatan utk curang, tapi anda tdk melakukannya (@Pak_JK at #lpdp7 #maleo today) @LPDP_RI
maleo_LPDP7 23 hours ago
Beasiswa lpdp pendobrak keterbatasan & kendala yg merintangi keinginan individu utk menuntut pendidikan yg lebih baik #lpdp7 #maleo @LPDP_RI
maleo_LPDP7 23 hours ago
@kang_wahid semangat pagi pak! Terimakasih semangat pagi ini, inspiring! #lpdp7 #maleo @LPDP_RI
maleo_LPDP7 1 day ago
LPDP 7 resmi dibuka #lpdp7 #maleo @LPDP_RI
maleo_LPDP7 1 day ago
Setiap pemimpin adalah guru. #antikorupsi #maleo #lpdp7 @LPDP_RI
maleo_LPDP7 12 hours ago
Ambillah hak Anda jangan lebih dr semestinya. Berilah kewajiban Anda jangan kurang dr semestinya #lpdp7 #maleo @LPDP_RI #antikorupsi
maleo_LPDP7 13 hours ago
Tugas pemimpin: bangun sistem, buat sistemnya efektif dan menjadi role model. #maleo #lpdp7 @LPDP_RI #antikorupsi
maleo_LPDP7 13 hours ago
Pisahkan keputusan pribadi dengan keputusan institusi #antikorupsi #maleo #lpdp7 @LPDP_RI
maleo_LPDP7 13 hours ago
Anti korupsi jangan hanya jadi jargon. Solusinya tidak cukup hanya indoktrinasi anti korupsi #maleo #lpdp7 @LPDP_RI #JimlyAsshiddiqie
maleo_LPDP7 13 hours ago
Malam ini, Prof. Jimly Asshiddiqie memberikan materi tentang Masa Depan Pemberantasan Korupsi di Indonesia #maleo #lpdp7 @LPDP_RI
maleo_LPDP7 13 hours ago
Tidak ada komentar:
Posting Komentar